Thursday, June 2, 2016

Jalani saja

Udaaahh...Jalani Ajaaa...!!!
Hakekat hidup adalah menjalani, mungkin sebagian orang
sering berkata dengan landai,
Sudahlah hidup iniJALANI SAJA...”.
Mungkin sebagian kita bertanya,
mengapa tidak berusaha sekuat tenaga ?,
dua-duanya benar, hanya, di letakkan di mana ungkapan tersebut.
Manusia merupakan makhluk paling sempurna di muka bumi,
kesempurnaanya di letakkan dalam Akal dan Pikiran.
Sedangkan akal dan pikiran hidup karena
adanya Dzat Mulia dari Alloh yang sering disebut dengan
Dzat Ilahiah atau Ruhul Qudus yang ada dalam diri manusia,
sehingga manusia dikatakan Wali di muka bumi.
Wakil Alloh untuk memelihara dan memanfaatkan bumi dan isinya.
Catatan... Manusia dalam memelihara dan memanfaatkan bumi
dan isinya harus sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan
sebagaimana firman Tuhan dalam kitab-kitab-Nya.
Bila sebagian manusia berujarHidup ini jalani saja...
atau hidup ini tinggal menjalani...”.
Mungkin mereka mendasari, dengan keyakinan yang sangat tinggi
bahwa apa yang terjadi kepada diri kita dan semua manusia,
itu merupakanKejadian yang terbaik ”,
dan sesuai ketentuan yang telah ditentukan oleh Tuhan.
Tentunya hal itu sesuai dengan amal perbuatan masing-masing manusia.
Sehingga dalam firman-Nyasekecil apapun perbuatan manusia,
walaupun sebiji zarah, maka akan dibalas “,
yang artinya juga bisa dimaknai “ Baik dengan baiknya,
buruk dengan buruknya”.
Penyederhanaan ungkapan “ HIDUP INI JALANI SAJA”, sesungguhnya mengadung makna yang sangat dalam,
di mana ungkapan tersebut terdapat perilaku sederhana,
jujur, iklas dan legowo.
Tentunya dalam ungkapan tersebut mempunyai implikasi “
Mencoba menikmati detik-demi detik seiring perjalanan waktu “.
Nah dalam kesadaran yang demikian tinggi itulah
sesungguhnya manusia mampu berpikir
dengan tenang, arif, lembut dan teliti.
Akhirnya manusia bisa menikmati hidup dan mengurai persoalan demi persoalan, sehingga mampu mendapatkan hakekat
peristiwa yang dialami yang akhirnya mendapat manfaat
dan berkah dalam setiap langkah,
inikah wujud ibadah sesungguhnya..?.
lantas apa yang dimaksud dengan persoalan hidup...?.
Sesungguhnya tergantung dari mana sisi pandang
serta bagaimana mensikapinya.
Mungkin demikian..?.
Yang diangankan dan yang dicita-citakan manusia
adalah bahagia, selamat di dunia dan di akhirat.
Dan yang ditakuti adalah persoalan, padahal keduanya
merupakan untaian setali tiga uang.
Satu keping uang yang bernilai sama, hanya berbeda gambaran.
Apakah akan mempersoalkan gambarnya..?
atau mencoba memanfaatkannya sesuai nilainya,
untuk mencapai tujuan...?,
Mari kita renungkan bersama....

No comments:

Post a Comment

Melagkah pasti