Friday, July 29, 2016

Gila hormat

Gila hormat,,,,

Khalifah Harun Al Rasyid adalah khalifah yg terkenal dg kebijaksanaannya
*
Ia adalah seseorang yg beriman kpd allah sehingga dlm memutuskan suatu masalah ia berusaha utk selalu adil.
*
Harun Al-Rasyid memiliki 2 orang putra yg masih kecil yg bernama Amin dan Makmun.
*
Guna membekali kedua putranya Ilmu agama yg kuat, Harun Al-Rasyid mencari seorang ulama atau kyai utk kedua putranya
*
Pada suatu hari ketika mereka sedang berkumpul bersama, mereka berbincang bincang di teras rumah.
*
"Wahai anakku Amin dan Makmun, selagi kalian kecil banyak banyaklah belajar tentang ilmu Agama sehingga kalian dapat membedakan mana yg benar dan mana yg salah, mana yg menguntungkan dan mana yg merugikan, mana yg menjadi perintah Allah dan mana yg menjadi larangan-Nya." Kata Khalifah Harun
*
"Bukankah kami sdh bisa Sholat wahai Ayah" Jawab Makmun.
"
Shalat saja tak cukup nak, ilmu Agama itu sangat luas banyak orang yg bisa sholat tapi tak tau apa artinya sholat, ia masih suka berbohong dan menipu " Kata khalifa Harun
"
" Saya sdh Khatam membaca Al-Qur'an wahai Ayah" Kata Amin.
*
" Memang kamu sdh khatam membaAl-Qur'an, tapi apa kamu tahu makna2 yg terkandung didalamnya.
Padahal Al-Qur'an tak cukup hanya dibaca ia harus dipelajari dan diamalkan dlm kehidupan sehari hari" Jawab khalifah bijak.
*
"Ternyata sulit juga ya ayah belajar ilmu Agama itu?" kata Amin
*
"Oleh karena itu kalian harus rajin belajar, Ayah ingin kalian belajar kpd Ulama atau kyai yg memiliki ilmu yg luas." Sahut khalifah Harun
*
"Lalu kpd siapa kami harus belajar ayah?, kpd siapa kami harus berguru?" Tanya Amin dan Makmun
*
"Entahlah ayah juga belum tahu kpd siapa kalian harus belajar" Kata khalifah Harun sambil berfikir.
"
"Bagaimana kalau kami belajar kpd kyai Kasai ayah? " tanya Amin
*
"Kyai Kasai ya?" sejenak Khalifah Harun berfikir karena ia tahu kalau kyai Kasai suka di hormati ini kurang bagus utk membentuk pribadi kedus putranya "Apa tidak ada kyai lain?" Tanya Khalifah Harun.
*
"Dia saja ayah kyai Kasai pandai bercerita, kami bisa belajar sambil mendengarkan cerita2 Beliau" rengek Makmun
*
"Baiklah ayah setuju kalian belajar disana, besok kalian pergi kesana" Kata khalifah Harun.
*
Keesokan harinya Harun mengantarkan kedua putranya ke rumah kyai Kasai utk menimba ilmu disana.
*
Karena Amin dan Makmun adalah putra khalifah mereka menadapatkan bimbingan khusus dari kyai Kasai.
*
Suatu hari setelah kyai Kasai memberikan pelajaran kpd Amin dan Makmun, ia bangkit dari duduknya dan hendak keluar.
"
Amin dan Makmun segera mengikuti kyai Kasai bermaksud mempersiapkan sandal utk guru mereka,
*
Karena keduanya tak ada yg mau mengalah maka mereka bertengkar.
*
Kyai Kasai merasa bangga karena di hormati oleh murid muridnya, namun dia harus mendamaikan keduanya yg masih saja berebutan sandal.
"
Ia menengahinya dg bijak, disuruhnya Amin mempersiapkan sandal sebelah kiri dan Makmun mempersiapkan sandal sebelah kanan.
*
Kejadian Itu terdengar oleh khalifah Harun dan ia merasa tak senang dg sikap kyai Kasai, sehingga ia memanggil kyai Kasai utk datang ke rumahnya.
*
Setelah mereka bertemu sang khalifah bertaya kpd Kyai Kasai.
"Saya dengar anak saya bertengkar, apa yg menyebabkan mereka bertengkar?" Tanya Khalifah
*
Itu hal yg biasa wahai khalifah. Anak2 biasa berebut utk bersalaman dan menyium tangan saya utk memuliakan gurunya.
*
Kemarin Amin dan Makmun berebut utk mempersiapkan sandal utk saya
*
Semua mereka lakukan utk memuliakan gurunya." Jawab kyai Kasai dg bangga.
"
"Siapa orang yg termulia ?" Bentak khalifah Harun yg benar2 marah dg sikap kyai Kasai
*
Karena merasa khalifah marah, maka kyai Kasai tak langsung menjawab, sehingga Khalifah kembali bertanya " Siapa yg termulia, Wahai kyai Kasai?"
*
"Yang mulia adalah Amirul Mukminin, Khalifah Harun Al Rasyid" jawab kyai kasai malu dan muka merah.
"
"Di negri ini sayalah yg mulia, namun di hadapan Allah belum tentu saya mulia begitu juga engkau.
*
Orang yg mulia adalah orang yg tak gila hormat, orang yg mulia disisi Allah adalah orang yg ikhlas dlm berbuat.
"
Sungguh sangat saya sayangkan anak saya bertengkar cuma gara gara mempersiapkan sandal untukmu." Kata khalifah harun seraya memberi nasihat.
*
Betapa malunya sang kyai karena ia selama ini telah lalai dan khilaf dlm perbuatannya, lalu ia bersujud memohon Ampun kpd Allah SWT.

أستغفر الله رب البرايا أستغفر الله من الخطابا
*
Smg bermanfaat.
Salam Cinta....

Diambil dari status fb guru saya

PERTANYAAN MENGENASKAN SAAT LEBARAN

Selain salam tempel yang menyenangkan, ada
juga hal yang kerap membuat miris di tiap
lebaran. Kamu akan dihadapkan pada berbagai
pertanyaan wajib yang terkadang malas untuk
dijawab, tapi kalau nggak dijawab juga nggak
enak sama anggota keluarga yang tanya.

Quote:

1. “Waah, Udah Besar Yaaa?“
Pertanyaan ini pasti muncul setiap kamu
bertemu anggota keluarga di momen
silaturahmi. Sepertinya proses
pertumbuhanmu adalah misteri yang terjadi
dalam semalam. Padahal setiap tahun kalian
bertemu, dan perasaan kamu juga tidak
bertambah besar secara drastis, kok.
Saat dihadapkan pada pertanyaan macam ini
cara yang paling aman untuk menjawab
adalah dengan mengubahnya jadi bahan
bercandaan:
Tante X: “Iiih, kok kamu udah gede aja sih?”
Kamu: “Hehe iya dong Tante. Tina Toon dan
bayi kuda laut aja bisa gede, masak aku kecil
terus”

Quote:

2. “Udah Semester Berapa?” atau “Udah Kelas
Berapa?“
Pertanyaan wajib lain yang menyapamu setiap
lebaran adalah keingin tahuan keluarga soal
perkembangan studi. “Udah semester berapa?”
atau “Udah kelas berapa?” seakan jadi
pertanyaan template yang pasti mampir.
Kalau studimu lancar-lancar aja sih gak
pertanyaan ini gak akan jadi masalah. Tapi
kalau kamu masih terseok-seok menyelesaikan
studimu tentu akan lain cerita. Salah jawab,
bisa-bisa kamu menerima gempuran nasihat
karena dianggap tidak serius belajar.
Nah, biar pertanyaan ini tidak membuatmu
terkaget-kaget jawablah saja dengan kalem
sembari menyelipkan harapan agar orang yang
bertanya juga ikut mendoakan kelancaran
studimu.
Oom-yang-udah-lama-gak-ketemu : “Udah
semester berapa sekarang?”
Kamu-yang-gak-lulus-lulus: “Hehe udah
semester akhir Oom. Doain dong makanya biar
cepat lulus”

Quote:

3. “Udah Keterima Kuliah Dimana?“
Pengumuman seleksi penerimaan mahasiswa
baru saja keluar beberapa pekan lalu. Pasti
topik ini akan jadi topik hangat yang
dibicarakan dalam momen kumpul-kumpul
keluarga saat lebaran. Bagi kamu yang sudah
jelas mau diterima dimana, selamat! Kamu
sudah aman dari cecaran pertanyaan yang
mengiris hati ini.
Tapi buat kamu yang belum tahu akan
melanjutkan pendidikan di institusi mana,
baliklah momen pertanyaan itu jadi bahan
bercanda santai. Nyari kuliah udah susah, gak
perlu mikirin jawaban yang susah-susah lagi
kan?
Pertanyaan: “Eh, jadinya kau kuliah dimana?”
Jawaban: “Yaelah Tulang (ceritanya di
keluarga Batak), jodoh aja harus dicari dengan
sabar. Masa tempat kuliah enggak sih?”

Quote:

4. “Udah Lulus?” atau “Kapan Lulus?“
Ini nih pertanyaan paling sensitif tingkat 2
buat para mahasiswa tingkat akhir. Momen
silaturahmi bersama keluarga secara tidak
langsung jadi pendorong kasat mata biar
kamu segera lulus. Sori ya, kalau untuk
pertanyaan ini Hipwee gak bisa kasih saran
untuk tangkisannya.
Cuma 2 hal yang bisa kamu lakukan agar
pertanyaan ini tidak lagi mampir ke hidupmu:
Tanam dirimu di depan laptop atau komputer
Kerjakan tugas akhir dengan serius biar
segera lulus.

Quote:

5. “Gimana Skripsinya?“
Kalau pertanyaan “Kapan lulus” itu masuk
pertanyaan sensitif tingkat 2, maka pertanyaan
tentang skripsi sudah masuk pertanyaan
bahaya yang menempatkanmu di status
“Siaga”. Buat mahasiswa tingkat akhir skripsi
itu ibarat lumpur hisap yang bisa membuatmu
terjebak bertahun-tahun lamanya.
Pertanyaan mengenai skripsi memang tidak
bisa dihindari. Ketika pertanyaan ini
menghampirimu kamu hanya bisa menyiapkan
senyum manis sembari bilang,
“Ini lagi dikerjain kok. Doain aja ya cepat
kelar”

Quote:

6. “Sekarang Kerja Dimana?” atau “Lagi Sibuk
Apa?”
Sebenarnya dua jenis pertanyaan diatas
adalah bentuk perhatian keluarga tentang
perkembangan hidupmu. Sayang, kadang
pertanyaan itu juga bikin kamu gak nyaman.
Apalagi bagi kamu yang baru lulus dan masih
berusaha mencari pekerjaan.
Ke-kepo-an anggota keluarga sebenarnya bisa
kamu atasi dengan santai dan adem.
Tempatkan saja pertanyaan ini seperti
pertanyaan filosofis tentang arti hidup:
Anggota keluarga kepo: “Kamu lagi sibuk apa
sekarang?”
Kamu: (jawab dengan muka serius) “Lagi
sibuk memperbaiki diri buat menyambut jodoh,
Tante, hehe”
Mereka akan diam mendengar jawabanmu
yang tidak terduga. Kamu bisa melanjutkan
makan opor dengan tenang, deh.

Quote:

7. “Kapan nyampe?”
Buat kamu yang tinggal di luar kota dan
menggunakan momen untuk mudik,
pertanyaan ini tentu sudah akrab di telingamu.
Bahkan sebelum ditanya bagaimana kabarmu,
pertanyaan ini akan lebih dulu mampir.
Reka Adegan:
Kamu baru ketemu anggota keluarga yang
sudah tidak saling bertemu selama hampir 1
tahun
Sambutan mereka: “Heh, kapan nyampe?“
Perasaanmu: “Kapan aku datang lebih penting
daripada nanyain kabarku ya? Sediiih”

Quote:

8. “Macet Gak Di Jalan?“
Ini pertanyaan basa-basi banget. Udah jelas
dari tahun ke tahun situasi mudik tambah
kacau dan macet. Yakali aja Broh, secara ajaib
kamu gak kena macet? Dikira mudik pake
Bouraq apa ya?
Pertanyaan macam ini layak dijawab dengan
tenang dan manis sembari menjelaskan
bagaimana kondisi jalanan yang kamu hadapi
saat mudik.
Padahal dalam hati sih pengen teriak,
“YA MENURUT NGANA GITU, GAK MACET?”

Quote:

9. “Kapan Balik?”
Nah, ini juga jadi tipe pertanyaan ambigu yang
menyapamu setiap lebaran. Setelah ditanya
“Kapan sampe?” kadang kamu langsung
dihadapkan pada pertanyaan, “Kapan balik?“.
Padahal belum ada 1 hari full kamu menetap
di kampung kelahiranmu.
Tidak jarang juga pertanyaan ini membuatmu
bingung. Sebenarnya mau nanya kapan balik
dari kota tempat kerja/kuliah ke daerah asal,
atau mau menanyakan kapan kamu kembali
ke perantauan sih? Please, lebih spesifik dong
nanyanya.

Quote:

10. “Mana Oleh-Olehnya?“
Tidak hanya pertanyaan, tidak jarang kamu
juga akan menghadapi todongan. Perminyaan
oleh-oleh kerap dilontarkan ke kamu yang
datang dari luar kota dan daerah tempatmu
merantau punya panganan atau barang khas
yang biasa digunakan untuk oleh-oleh.
Pertanyaan tentang oleh-oleh akan sering
menyapamu tiap lebaran.
Biar pertanyaan ini gak mengganggu, sisihkan
saja sedikit dana demi membeli oleh-oleh
untuk keluargamu. Tapi kalau kamu memang
tidak ada anggaran untuk membeli buah
tangan, tebarkan saja senyum manis dan
ucapkan maaf karena tidak ada oleh-oleh
yang bisa kamu bagikan.
“Maaf ya Oom, Tante. Maklum masih
mahasiswa. Tiket mudik aja udah bikin
kantung kering”

Quote:

11. “Loh, Kok Makin Gendut?“
Kakak-sepupu-yang-tidak-sensitif: “Loh, kok
kamu gendutan?”
Kamu: “Ah masak sih? Ini cuma segeran
doang, kali. Bahagia sih emang aku kerja di
Bali” (padahal dalam hati pengen ngamuk)
Tips untuk menghadapi pertanyaan tentang
kenaikan berat badan tanpa emosi:
Ganti kata gendut dengan segar
Pasang senyum lebar
Berusaha yakinkan orang yang bertanya
padamu kalau berat badanmu naik karena
kamu bahagia
Pakai baju longgar (lebaran saat yang tepat
untuk pakai kaftan dan gamis, kan?) biar
lemakmu gak kelihatan kemana-mana
Pasang senyum manis sepanjang acara agar
mereka yakin kalau kamu memang bahagia.

Quote:

12. “Ya ampun, langsing banget. Cantik!
Rahasianya Apa?“
Walau terlihat manis, bukan berarti pertanyaan
macam ini tanpa jebakan. Kalau kamu gak
hati-hati menjawabnya bisa-bisa kamu
dianggap arogan. Tanggapilah pujian macam
ini dengan muka kalem dan rendah hati.
Jangan paparkan perawatan yang kamu ikuti.
Pokoknya tetap injakkan kaki di bumi.
Pujian yang membuatmu berbunga-bunga:
“Duuh, cantik banget sekarang. Rahasianya
apa?”
Kamu yang sebenarnya senang tapi tetap
kalem: “Gak pake apa-apa kok. Olahraga
sama pakai air wudhu aja, Tante”
Kemudian keluargamu akan menganggapmu
bijak dan alim.

Quote:

13. “Mana Calonnya?”
Pertanyaan tentang pasangan hidup juga jadi
salah satu pertanyaan yang selalu mampir
tiap lebaran. Tanpa ada angin apapun, kamu
yang sudah cukup dewasa untuk punya
pasangan bisa dihadang pertanyaan yang
membuat jantungmu sejenak berhenti —
seperti:
“Mana calonnya? Kok gak diajak?”
Tentunya kalau kamu punya pacar, pertanyaan
macam ini bisa dijawab dengan enteng. Tapi
kalau jomblo? Hmmmmm, sakit ya jawabnya.
Kalau memang kamu masih belum punya
pasangan dan kena pertanyaan ini maka inilah
yang bisa kamu lakukan:
Bilang jujur sambil nyengir-nyengir: “Hehe,
masih jomblo kok“
Tambahkan embel-embel: “Makanya bantu
cariin dong” (datangnya jodoh nggak ada yang
tahu kan?)
Kalau memang udah desperate banget, jawab
aja: “Masih di masa depan calonnya. Lagi
LDR“

Quote:

14. “Kapan Nikah?“
Gempuran pertanyaan ini tidak akan pandang
bulu. Mau kamu udah punya pacar atau
belum, kalau dirasa sudah cukup umur untuk
menikah maka anggota keluarga akan tetap
menanyakan hal ini padamu. Kesal sih pasti,
karena kamu yang mau nikah kok mereka
yang ribut?
Jika kamu masih jomblo atau sudah ada
pasangan namun belum berencana membawa
hubungan kalian ke arah yang lebih serius,
kamu bisa menggunakan 12 alasan ini untuk
menghindari pertanyaan “Kapan nikah?” yang
sakral itu.

Quote:

15. “Kapan Punya Anak?”
Seperti cobaan hidup yang tak berujung, walau
kamu sudah menikah pun pertanyaan tidak
akan berhenti menghampirimu di momen
lebaran. Udah nikah sih, tapi belum punya
anak maka seluruh anggota keluarga akan
getol bertanya:
“Kapan punya anak? Ditunda ya?“
Pertanyaan ini cukup sensitif bagi pasangan
suami istri. Saat kamu mendapatkan
pertanyaan ini, jangan dibawa stress ya.
Anggota keluargamu cuma ingin keluarga
kecilmu segera lengkap, kok. Buat kamu yang
masih sering mengajukan pertanyaan ini ke
pasangan yang sudah menikah tapi belum
punya anak, tolong lebih sensitif lagi ya. Kalau
kamu yang ada di posisi mereka, ditanyain
soal anak itu nggak enak loh.

Quote:

16. “Kenal si X nggak? Kenal si Y nggak?“
Kalau kamu bertemu sepupu jauh yang tidak
begitu dekat, pertanyaan soal teman-teman
yang satu kota atau satu institusi pendidikan
jadi penyelamat kecanggungan. Kalian akan
saling bertukar pertanyaan dengan pola
seperti ini:
“Halo, kuliah atau kerja dimana?”
“Oooh di UGM? Kenal si Anu nggak? Kenal si
Itu nggak?”
Padahal kalian melupakan fakta kalau UGM itu
buesar dan akan mustahil beda kluster
keilmuan bisa saling kenal dengan mudah.

Quote:

17. “Mau makan apa? Tambah Lagi Ya!“
Melimpahnya makanan sepanjang lebaran
membuat kamu selalu diminta mengambil
porsi makan tambahan setiap bertandang ke
rumah kerabat untuk bersilaturahmi. Tindakan
ini sangat wajar sih, sebab menjamu tamu
memang sangat penting dilakukan sepanjang
hari raya.
Daripada repot-repot nolak kenapa kamu tidak
menikmati saja berbagai panganan khas
lebaran yang hanya bisa dinikmati dengan
bebas setahun sekali itu? Siapkan saja perut
lebar-lebar agar bisa mencicipi semua
makanan yang disajikan.
Nyam! Nyam!

Quote:

18. “Kabarnya (Nama Mantanmu) Gimana?”
Sudah pernah membawa pasangan ke
keluarga tapi kemudian putus di tengah jalan?
Jangan kaget kalau tiba-tiba nama mantan
pasanganmu ditanyakan oleh anggota
keluarga di momen silaturahmi lebaran.
Pertanyaan ini pasti bikin sakit hati dan
teringat lagi ke momen manis yang sudah
dilewati.
Tapi hey, kamu harus terus bisa berjalan maju
kan?
Tanggapi saja pertanyaan ini dengan kelakar:
“Udah habis masa berlakunya Tante, udah
kadaluwarsa”
“Jam segini sih kayaknya dia lagi makan opor
Oom, atau tidur siang“
Jawablah sesantai mungkin. Padahal dalam
hatimu…..sakit.
Nah, itu tadi pertanyaan yang akan rutin
mampir padamu tiap lebaran dan cara
menyiapkan jawaban untuk menangkisnya.
Semoga lebaran mu kelak menyenangkan dan
bebas dari pertanyaan yang membuat hati
perih, ya.

Selamat merayakan hari
kemenangan!

Wednesday, July 27, 2016

KEGUNAAN TASAWWUF


Buah yang diharapkan dari laku TASAWUF adalah jiwa
yang dermawan, hati yang tenang, dan pekerti yang baik
kepada semua makluk.
Dan Tasawuf dapat digunakan sebagai sarana untuk mendidik hati dan mengetahui alam gaib menuju buahnya tersebut diatas.
Ilmu Tasawuf tidak berbicara tentang ungkapan lisan,
melainkan tentang perasaan dan emosi.
Ilmu ini tidak bisa dipelajari dari lembar kertas,
melainkan diambil dari para ahli rasa.
Imu ini tidak bisa diperoleh dengan banyak ceritera,
melainkan dengan melayani para guru
dan menyertai para ahli kesempurnaan ( Ahlul Kamal).

Ilmu Tasawuf merupakan penyempurna dan syarat
bagi semua ilmu lain, karena tidak ada satupun ilmu
dan perbuatan kecuali bertujuan menghadap diri kepada ALLOH,
dan ikhlas merupakan syarat dalam segala urusan.
Syekh As Sayuthi berkata :
Ilmu Tasawuf menjadi penyempurna dan memperindah bagi ilmu ilmu lain, hubungan ilmu tasawuf dengan ilmu lain
seperti hubungan ilmu bayan dan nahwu
atau menurut syekh Zaruq;
seperti ruh dan jasad.

KEUTAMAKAN DAN HUKUM MEMPELAJARI TASAWUF

Esesnsi utama dari tasawuf
adalah Dzat yang Maha Tinggi,
karena objek tasawuf adalah dzat
yang maha tinggi.
Oleh karena itu ilmu yang membahas dzat yang maha tinggi
secara mutlak adalah ilmu paling utama.
Ilmu Tasawuf dibagian awal memberi petunjuk untuk takut
kepada ALLOH, dibagian tengahnya memberikan petunjuk
untuk bergaul dengan NYA dan dibagian akhir memberi
petunjuk untuk mengetahui NYA dan untuk mempergunakan
seluruh waktu untuk beribadah kepada NYA..

Syeikh ash –Shiqlo berkata :
barang siapa membenarkan ilmu ini, maka dia tergolong
orang orang pilihan, setiap orang yang memahaminya
tergolong orang orang terpilih diantara orang pilihan,
dan setiap orang yang berbicara
dan berbincang tentang ilmu ini,
adalah bintang yang tidak terlihat dalam lautan
yang tidak terkuras airnya.

Jika engkau bertemu dengan orang yang dianugerahi
sehingga membenarkan ilmu ini, maka gembirakanlah dia.
Jika engkau bertemu dengan orang yang dianugerahi
sehingga dia memahami ilmu Tasawuf ini, iri lah padanya.
Jika engkau bertemu dengan orang yang dianugerahi
berbicara ilmu Tasawuf, muliakanlah ia.
Dan jika engkau melihat orang yang mengecam ilmu Tasawuf,
maka jauhilah dan hindarilah dia, layaknya engkau lari menjauhi
karena takut melihat singa.
Tidak satu jenis ilmu kecuali pada
suatu waktu ilmu itu tidak dibutuhkan , kecuali lmu Tassawuf.
Selamanya tak ada seorangpun
yang merasa tidak memerlukan lagi.

Menurut Imam AL Ghozali,
dari sisi syariat, hukum bertasawuf adalah fardhu ‘ain
( kewajiban individual ), karena setiap orang
selain para nabi, pasti punya cacat atau penyakit.

Tuesday, July 26, 2016

Jika Alloh berkehendak

Dlm sebuah perjalanan kereta api dari Jakarta ke Yogyakarta, tahun 1980-an, Pemuda itu bersin di kursinya. Diapun bertahmid,

الحمد لله
Dari seberang tempat duduknya terdengar suara lirih namun tegas memvalas,

يرحمك الله
Pemuda itupun menjawab,

يهديك الله ويصلح بالك
Lalu ia menoleh, yg dia lihat adalah jilbab putih, yg wajahnya menghadap ke jendela.
*
Ditahun 1980-an. Jilbab adalah permata firdaus di gersangnya dakwah. Dan ucapan “Yarhamukalloh” adalah ilmu yg langka. Keduanya terasa indah Syurgawi.
*
Maka bergegas, disobeknya kertas dari buku agenda & diambilnya pena dari tasnya.
*
Disodorkannya pada muslimah itu. “Dik”, ujarnya, “Tolong tulis nama Bapak Anda & alamat lengkapnya.”
*
Gadis itu terkejut. “Buat apa?”, tanyanya dg wajah pias lagi khawatir.
*
“Saya ingin menyambung ukhuwah & thalabul ‘ilmi kpd beliau”, ujar sang Pemuda. “Amat bersyukur jika bisa belajar dari beliau bagaimana mendidik putra-putri jadi Shalih & Shalihah.”
*
Masih ragu, gadis itupun menuliskan sebuah nama & alamat.
*
“Kalau ada denahnya lebih baik”, sergah si Pemuda.
*
Beberapa hari kemudian, Pemuda itu mendatangi alamat yg tertulis di kertas.
*
Diketuk pintunya, dia ucapkan salam.
*
Seorang bapak berwajah teduh & bersahaja menyambutnya.
*
Setelah disilakan duduk, sang bapak bertanya, “Anak ini siapa dan ada perlu apa?”
*
Dia perkenalkan dirinya, lalu dia berkata, “Maksud saya kemari;
1.
نويت الزيارة لبناء الأخوة
Saya ingin, semoga dapat bersaudara dg orang2 Shalih sampai ke Syurga.”
*
2. “Niat saya adalah thalabul ‘ilmi, smg saya dapat belajar pada Bapak bagaimana mendidik anak jadi Shalih dan Shalihah.”
*
3. Di kalimat ini dia agak gemetar, “Jika memungkinkan bagi saya belajar langsung tentang itu di bawah bimbingan Bapak dg menjadi bagian keluarga ini, saya sangat bersyukur. Maka dengan ini, saya beranikan diri melamar putri Bapak.”
*
“Lho Nak”, ujar si Bapak, “Putri saya yg mana yg mau Anak lamar?
Anak perempuan saya jumlahnya ada 5 itu?”
*
بسم الله
Saya serahkan pada Bapak, mana yg Bapak ridhakan utk saya.
Saya serahkan urusan ini kpd Allah dan kpd Bapak.
Sebab saya yakin, husnuzhzhan saya, bapak sebagai orang Shalih, juga memiliki putri2 yg semua Shalihah.”
*
“Lho ya jangan begitu. Lha anak saya yg sudah Anda kenal yg mana?”
*
“Belum ada Pak”, Pemuda itu nyengir.
*
Orangtua itu geleng2 kepala sambil tersenyum bijak.
*
“Sebentar Nak”, kata si Bapak, “Lha Anda bisa sampai ke sini, tiba2 melamar anak saya itu ceritanya bagaimana?”
*
Pemuda itupun menceritakan kisah perjumpaannya dg putri sang Bapak di Kereta dg lengkap dan gamblang.
*
Sang bapak mengangguk-angguk. “Ya kalau begitu”, ujar beliau, “Karena yg sudah Anda lihat adalah anak saya yg itu; bagaimana kalau saya tanyakan padanya kesanggupannya; apakah anak juga ridha padanya?”
*
Pemuda itu mengangguk dg tersipu malu.
*
Singkat cerita, hari itu juga mereka diakadkan, dg memanggil tetangga kanan-kiri tuk jadi saksi.
Maharnya?
Pena yg dipakai Pemuda itu utk meminta alamat sang Bapak pada gadis di kereta yg akhirnya jadi isterinya, ditambah beberapa lembar rupiah yg ada di dompetnya.
سبحان الله العظيم
Hingga kini mereka dikaruniai 6 putra-putri. Satu putra telah wafat karena sakit setelah mengkhatamkan hafalan Qurannya.
5 yg lain, semua juga menjadi para Hamilul Al Qur'an.
*
Pasangan yg tak lagi muda itu, masih suka saling menggoda hingga kini. Itu tak lain, karena sang suami memang berpembawaan lucu.
*
“Salim”, ujarnya pada suatu hari, “Bibimu ini lho, cuma saya bersin-i saja jadi istri.
Lha coba kalau saya batuk, jadi apa dia?”
*
Saya terkekeh.
Dan lebih terbahak ketika bibi saya itu mencubit perut samping suaminya. “Kalau batuk”, ujar Hafizhah Qira'at Sab’ah ini, ingin bercanda tapi tak dapat menahan tawanya sendiri, “Mungkin beliau jadi sopir saya”

ماشاء الله كان ومالم يشأ لم يكن ولاحول ولاقوة إلا بالله العلي العظيم
Begitulah jika Allah sdh menghendaki tak ada satupun yg mampu menghalanginya.
*
Smg bermanfaat
Salam Cinta......

Monday, July 25, 2016

Renungan sore....

: NASEHAT YANG SANGAT BERHARGA ::

Inilah di antara tulisan terbaik Syekh Ali Thanthawi Mesir Rahimahullah:
Pada saat engkau mati, janganlah kau bersedih. Jangan pedulikan jasadmu yang sudah mulai layu, karena kaum muslimin akan mengurus jasadmu.

Mereka akan melucuti pakaianmu, memandikanmu dan mengkafanimu lalu membawamu ke tempatmu yang baru, kuburan.

Akan ada banyak orang yang mengantarkan jenazahmu bahkan mereka akan meninggalkan pekerjaan nya untuk ikut menguburkanmu.

Barang barangmu akan dikemas; kunci kuncimu, kitab, koper, sepatu dan pakaianmu. Jika keluargamu setuju barang2 itu akan disedekahkan agar bermnfaat untukmu.

Yakinlah; dunia dan alam semesta tidak akan bersedih dg kepergianmu.

Ekonomi akan tetap berlangsung!
Posisi pekerjaanmu akan diisi orang lain.

Hartamu menjadi harta halal bagi ahli warismu.

Sedangkan kamu yg akan dihisab dan diperhitungkan dari hartamu!

Kesedihan atasmu ada 3;
Orang yg mengenalmu sekilas akan mengatakan, kasihan.

Kawan2mu akan bersedih beberapa jam atau beberapa hari lalu mereka kembali seperti sediakala dan tertawa tawa!

Di rumah ada kesedihan yg mendalam! Keluargamu akan bersedih seminggu dua minggu, sebulan dua bulan, dan mungkin hingga setahun??

Selanjutnya mereka meletakkanmu dalam arsip kenangan!

Demikianlah
"Kisahmu telah berakhir di tengah2 manusia".
Dan kisahmu yang sesungguhnya baru dimulai, Akhirat!!

Telah musnah kemuliaan, harta, kesehatan, dan anak.
Telah engkau tinggalkan rumah, istana dan istri tercinta.
Kini hidup yg sesungguhnya telah dimulai.

Pertanyaannya adalah:
Apa persiapanmu untuk kuburmu dan Akhiratmu??

Hakikat ini memerlukan perenungan.

Usahakan dengan sungguh2;
Menjalankan kewajiban kewajiban, hal-hal yg disunnahkan, sedekah rahasia, merahasiakan amal shalih, shalat malam, Semoga saja engkau selamat.

Andai engkau mengingatkan manusia dengan tulisan ini, insya Allah pengaruhnya akan engkau temui dalam timbangan kebaikanmu pada hari Kiamat.

"Berilah peringatan, karena peringatan itu bermanfaat bagi orang orang mukmin

Aqidah

Allah ada tanpa tempat arah, I'tiqod tauhid yg benar.
Pembahasan tafsir al-Qur'an sesuai dengan ilmu yang disyaratkan kepada seorang mufassir tentang ayat:

ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻌﺮﺵ ﺍﺳﺘﻮﻯ
1. Ilmu Nahwu

ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﻣﺒﺘﺪﺃ ﻣﺮﻓﻮﻉ ﺑﺎﻹﺑﺘﺪﺍﺀ ﻭﻋﻼﻣﺔ ﺭﻓﻌﻪ ﺿﻤﺔ ﻇﺎﻫﺮﺓ ﻓﻲ ﺁﺧﺮﻩ ﻋﻠﻰ ﺣﺮﻑ ﺟﺮ ﻣﺒﻨﻲ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺴﻜﻮﻥ ﺍﻟﻌﺮﺵ ﻣﺠﺮﻭﺭ ﺏ"ﻋﻠﻰ"ﻭﻋﻼﻣﺔ ﺟﺮﻩ ﻛﺴﺮﺓ ﻇﺎﻫﺮﺓ ﻓﻲ ﺁﺧﺮﻩ ﺍﺳﺘﻮﻯ ﻓﻌﻞ ﻣﺎﺽ ﻣﺒﻨﻲ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻔﺘﺢ ﻻ ﻣﺤﻞ ﻟﻬﺎ ﻣﻦ ﺍﻹﻋﺮﺍﺏ ﻭﻓﺎﻋﻠﻪ ﺿﻤﻴﺮ ﻣﺴﺘﺘﺮ ﻓﻴﻪ ﺟﻮﺍﺯﺍ ﺗﻘﺪﻳﺮﻩ ﻫﻮ ﻳﻌﻮﺩ ﻋﻠﻰ"ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ" ﺍﻟﺠﻤﻠﺔ ﻣﻦ ﻓﻌﻞ ﻭﻓﺎﻋﻠﻪ ﻓﻲ ﻣﺤﻞ ﺭﻓﻊ ﺧﺒﺮ ﻟﻤﺒﺘﺪﺇ

2. Ilmu Shorof

ﺍﺳﺘﻮﻯ ﺃﺻﻠﻪ ﺍﺳﺘﻮﻱ ﻗﻠﺒﺖ ﺍﻟﻴﺎﺀ ﺃﻟﻔﺎ ﻟﺘﺤﺮﻛﻬﺎ ﻭﺍﻧﻔﺘﺎﺡ ﻣﺎ ﻗﺒﻠﻬﺎ ﻓﺼﺎﺭ ﺍﺳﺘﻮﻯ ﻳﻜﺘﺐ ﺑﺎﻷﻟﻒ ﺍﻟﻤﻘﺼﻮﺭ ﻟﻠﺪﻻﻟﺔ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻴﺎ

3. Ilmu Isytiqoq

ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﻣﻦ ﺍﻟﺮﺣﻤﺔ ﺑﻮﺯﻥ ﻓﻌﻼﻥ ﺛﻢ ﺃﻃﻠﻖ ﺧﺼﻮﺻﺎ ﻻﺳﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ ﺍﺳﺘﻮﻯ ﻣﻦ ﺳﻮﻱ ﺛﻢ ﻳﻨﻘﻞ ﺇﻟﻰ ﻭﺯﻥ ﺍﻓﺘﻌﻞ ﺑﺰﻳﺎﺩﺓ ﺍﻟﻬﻤﺰﺓ ﺍﻟﻮﺻﻞ ﻭﺍﻟﺘﺎﺀ ﻓﺼﺎﺭ ﺍﺳﺘﻮﻯ ﻭﻣﺼﺪﺭﻩ ﺍﺳﺘﻮﺍﺀ ﺑﻮﺯﻥ ﺍﻓﺘﻌﺎﻝ

4. Ilmu Lughoh

ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﺍﺳﻢ ﻣﺨﺘﺺ ﻟﻠﻪ ﻭﻻ ﻳﻨﺒﻐﻲ ﻟﻠﻌﺒﺪ ﺑﺎﺳﻢ ﺫﻟﻚ ﺇﻻ ﺑﺰﻳﺎﺩﺓ ﻋﺒﺪ ﻗﺒﻠﻬﺎ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﻣﺜﻼ ﻋﻠﻰ ﻣﻌﻨﺎﻩ ﻟﻺﺳﺘﻌﻼﺀ ﺃﻭ ﻣﻌﻨﻰ ﻓﻲ ﺃﻭ ﻣﻌﻨﻰ ﻋﻦ ﺃﻭ ﻣﻌﻨﻰ ﻣﻊ ﺃﻭ ﻣﻌﻨﻰ ﻣﻦ ﺃﻭ ﻣﻌﻨﻰ ﺍﺳﺘﺪﺭﺍﻙ ﺃﻭ ﺯﺍﺋﺪﺓ ﻣﻌﻨﻰ ﺍﻟﻌﺮﺵ

_1ﺳﺮﻳﺮ ﺍﻟﻤﻠﻚ

_2ﺳﻘﻒ ﺍﻟﺒﻴﺖ

_3ﻣﺨﻠﻮﻕ ﻓﻮﻕ ﺍﻟﺴﻤﺎﺀ

ﻣﻌﻨﻰ ﺍﺳﺘﻮﻯ

ﺍﺳﺘﻘﺮ

ﻗﺼﺪ

ﺍﺳﺘﻮﻟﻰ

ﺍﻋﺘﺪﻝ

5. Ilmu Ma'aani

ﻓﻴﻪ ﺗﻘﺪﻳﻢ"ﻋﻠﻰ"ﻋﻠﻰ ﻣﺘﻌﻠﻘﻪ ﻭﻫﻮ ﺍﺳﺘﻮﻯ ﻳﻔﻴﺪ ﻋﻠﻰ ﺳﻠﺐ ﺍﻟﻌﻤﻮﻡ ﻭﻟﻠﺘﺨﺼﻴﺺ ﻓﻔﻴﻪ ﺟﻤﻠﺔ ﻓﻌﻠﻴﺔ ﻷﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻳﺨﺒﺮ ﺃﻧﻪ ﺍﺳﺘﻮﻯ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻌﺮﺵ ﻓﺈﻥ ﻛﺎﻥ ﺟﻤﻠﺔ ﺍﻟﺨﺒﺮﻳﺔ ﻓﻌﻠﻴﺔ ﻓﻴﻮﻫﻢ ﺃﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻣﺤﺪﺙ ﻷﻥ ﺍﻟﻔﻌﻞ ﻳﻔﻴﺪ ﻋﻠﻰ ﺯﻣﺎﻥ ﺇﻣﺎ ﻣﺴﺘﻘﺒﻞ ﻭﺍﻟﺤﺎﻝ ﻭﺍﻟﻤﺎﺿﻰ ﻭﺫﻟﻚ ﻣﺤﺎﻝ ﻭﺍﻟﺼﻮﺍﺏ ﺃﻥ ﺍﻻﺳﺘﻮﺍﺀ ﻣﻦ ﺻﻔﺎﺕ ﻗﺪﺭﺗﻪ ﻋﻠﻰ ﻛﻞ ﺷﻲﺀ ﻓﻔﻲ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻌﺮﺵ ﺍﺳﺘﻮﻯ ﺇﻳﺠﺎﺯ ﺍﻟﻘﺼﺮ ﻷﻥ ﻣﻌﻨﺎﻫﺎ ﻭﺍﺳﻌﺔ ﻭﺑﺤﺜﻬﺎ ﻛﺜﻴﺮﺓ ﻛﻤﺎ ﺑﻴﻨﺖ ﻓﻲ ﻋﻠﻢ ﺍﻟﻠﻐﺔ ﻭﺃﻣﺎ ﺍﻹﻃﻨﺎﺏ ﻓﻲ ﻫﺬﻩ ﺍﻵﻳﺔ ﺍﻟﺘﻜﺮﻳﺮ ﻹﺧﺒﺎﺭﻩ ﻟﻠﻜﺎﻓﺮﻳﻦ ﺃﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﺧﻠﻖ ﺍﻟﺴﻤﻮﺍﺕ ﻭﺍﻷﺭﺽ ﻭﺍﺳﺘﻮﻯ ﺃﻱ ﺍﺳﺘﻮﻟﻰ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻌﺮﺵ ﻹﻇﻬﺎﺭ ﻗﺪﺭﺗﻪ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻜﺎﻓﺮﻳﻦ ﻟﻌﻠﻬﻢ ﻳﺆﻣﻨﻮﻥ ﻭﻹﻇﻬﺎﺭ ﻗﺪﺭﺗﻪ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﺆﻣﻨﻴﻦ ﻟﻌﻠﻬﻢ ﻳﻮﻗﻨﻮﻥ ﻭﺍﻟﺘﻜﺮﻳﺮ ﻓﻲ ﻫﺬﻩ ﺍﻵﻳﺔ ﻭﺟﺪ ﻓﻲ ﺳﻮﺭﺓ ﺍﻷﻋﺮﺍﻑ ﻭﻳﻮﻧﺲ ﻭﺍﻟﺮﻋﺪ ﻭﻃﻪ ﻭﺍﻟﻔﺮﻗﺎﻥ ﻭﺍﻟﺴﺠﺪﺓ ﻭﺍﻟﺤﺪﻳﺪ ﻭﺍﻻﺣﺘﺮﺍﺱ ﻓﻲ ﺩﻓﻊ ﺗﻮﻫﻢ ﺃﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻳﺸﺎﺑﻪ ﺑﻤﺨﻠﻮﻗﻪ

6. Ilmu Bayan, inilah ilmu yang menjelaskan 5 ilmu yang telah lewat. Ilmu bayan ini saya gabungkan saja dengan beberapa ilmu lain, seperti:

7. Ilmu 'Aqidah (Tauhid)

ﻓﻴﻪ ﻣﺠﺎﺯ ﻭﺍﺳﺘﻌﺎﺭﺓ ﻣﻜﻨﻴﺔ ﻭﻋﻼﻗﺘﻪ ﺍﻟﻤﺘﺸﺎﺑﻪ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﻫﻮ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﺈﻥ ﻛﺎﻥ ﻣﻌﻨﻰ ﺍﺳﺘﻮﻯ ﺍﺳﺘﻘﺮ ﻳﻮﻫﻢ ﺃﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻣﺸﺎﺑﻬﺎ ﻟﻤﺨﻠﻮﻗﻪ ﻭﺫﻟﻚ ﻣﺤﺎﻝ ﻷﻧﻪ ﻟﻴﺲ ﻛﻤﺜﻠﻪ ﺷﻲﺀ ﻓﺈﻥ ﻛﺎﻥ ﻣﻌﻨﺎﻩ ﺍﻋﺘﺪﻝ ﻭﻫﻮ ﻳﻠﻴﻖ ﺑﻪ ﻻ ﻳﺸﺎﺑﻪ ﺑﺎﻟﺨﻠﻖ ﻭﻻ ﻋﻜﺲ ﻷﻥ ﺍﻟﺨﻠﻖ ﻻ ﻳﻤﻜﻦ ﺍﺳﺘﻮﻯ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻌﺮﺵ ﻓﺈﻥ ﻛﺎﻥ ﻣﻌﻨﺎﻩ ﻗﺼﺪ ﻭﻫﻮ ﻳﻠﻴﻖ ﺑﻪ ﺃﻱ ﻋﻤﺪ ﺇﻟﻰ ﺧﻠﻖ ﺍﻟﻌﺮﺵ ﻻﻋﺘﺪﺍﻟﻪ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺴﻤﻮﺍﺕ ﻓﺈﻥ ﻛﺎﻥ ﻣﻌﻨﺎﻩ ﺍﺳﺘﻮﻟﻰ ﺃﻭ ﻇﻬﺮ ﻭﻫﻮ ﻳﻠﻴﻖ ﺑﻪ ﻷﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺧﻠﻖ ﺍﻟﻌﺮﺵ ﺇﻇﻬﺎﺭﺍ ﻟﻘﺪﺭﺗﻪ ﻛﻤﺎ ﻗﺎﻝ ﻋﻠﻲ ﻛﺮﻡ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺟﻬﻪ ﺃﻣﺎ ﻣﻌﻨﻰ ﺍﻟﻌﺮﺵ ﻓﻲ ﻫﺬﻩ ﺍﻵﻳﺔ ﻫﻮ ﻣﺨﻠﻮﻕ ﻓﻮﻕ ﺍﻟﺴﻤﺎﺀ ﻭﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﺎﺀ ﻛﻤﺎ ﻓﻲ ﺍﻵﻳﺔ ﺍﻟﻜﺮﻳﻤﺔ ﻭﻛﺎﻥ ﻋﺮﺷﻪ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﺎﺀ ﻭﺃﻣﺎ ﻣﻌﻨﻰ ﻋﻠﻰ ﻟﻼﺳﺘﻌﻼﺀ ﻭﺍﻻﺳﺘﻌﺎﺭﺓ ﺍﻟﻤﻜﻨﻴﺔ ﻳﻔﻬﻢ ﻣﻦ ﻣﻌﻨﻰ ﺍﻟﻌﺮﺵ ﻓﻲ ﺍﻟﻠﻐﺔ ﺳﺮﻳﺮ ﺍﻟﻤﻠﻚ ﻭﻣﻌﻨﻰ ﺍﻻﺳﺘﻮﺍﺀ ﺍﺳﺘﻮﻟﻰ ﻭﻫﻮ ﻛﻨﺎﻳﺔ ﻋﻦ ﺍﻟﻤﻠﻚ ﺃﻱ ﻗﺪﺭﺗﻪ

8. Ilmu Badi'

ﻓﻴﻪ ﺍﻟﻄﺒﺎﻕ ﻭﺍﻟﺴﺠﻊ ﺃﺻﻞ ﺍﻟﻜﻠﻤﺔ ﺍﺳﺘﻮﻯ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻌﺮﺵ ﺛﻢ ﻳﻨﻘﻞ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻌﺮﺵ ﺍﺳﺘﻮﻯ ﻟﻠﺴﺠﻊ ﺃﻭ ﻟﻠﻔﺎﺻﻠﺔ ﻓﻲ ﺁﺧﺮ ﺍﻵﻳﺔ

9. Ilmu Qiro'at

ﺣﻤﺰﺓ ﻭﺍﻟﻜﺴﺎﺋﻲ ﺇﻣﺎﻟﺔ ﻓﻲ ﺍﺳﺘﻮﻯ ﻭﺍﻟﻮﺭﺵ ﺗﻘﻠﻴﻞ ﻭﺍﻟﺒﺎﻗﻲ ﺇﻣﺎ ﺑﺎﻟﻔﺘﺢ ﺃﻭ ﺑﺎﻹﻣﺎﻟﺔ ﺑﺎﻟﺨﻠﻒ ﻭﻓﻲ ﻗﺮﺍﺀﺓ ﺷﺎﺫ ﺑﺎﻟﺠﺮ ﻓﻲ"ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﺑﺪﻻ ﻣﻦ ﻛﻠﻤﺔ"ﻣﻦ ﺧﻠﻖ"ﻓﻲ ﺁﻳﺔ ﻗﺒﻠﻬﺎ"ﺗﻨﺰﻳﻼ ﻣﻤﻦ ﺧﻠﻖ ﺍﻟﺴﻤﻮﺍﺕ"

10. Ilmu Fiqh dan

11. Ushul Fiqh

ﺃﻥ ﻫﺬﻩ ﺍﻵﻳﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺘﺸﺎﺑﻬﺎﺕ ﺗﺤﺘﺎﺝ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻤﺆﻭﻝ ﻭﻟﻴﺲ ﻫﺬﻩ ﺍﻵﻳﺔ ﻣﺤﻜﻤﺎﺕ ﻭﻛﻞ ﻧﺺ ﺃﻭﻫﻢ ﺍﻟﺘﺸﺒﻴﻪ*ﺃﻭﻟﻪ ﺃﻭ ﻓﻮﺽ ﻭﺭﻡ ﺗﻨﺰﻳﻬﺎ

12. Ilmu Asbabun Nuzul dan

13. Ilmu Hadist, ini saling bantu membantu. Adapun ayat tentang istiwa ini tdk ada asbabun nuzulnya kecuali digabungkan dari awal ayat.

ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ ﺃﻥ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻛﺎﻥ ﺃﻭﻝ ﻣﺎ ﺃﻧﺰﻝ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﻮﺣﻲ ﻳﻘﻮﻡ ﻋﻠﻰ ﺻﺪﻭﺭ ﻗﺪﻣﻴﻪ ﺇﺫﺍ ﺻﻠﻰ ﻓﺄﻧﺰﻝ ﺍﻟﻠﻪ"ﻃﻪ ﻣﺎ ﺃﻧﺰﻟﻨﺎ ﻋﻠﻴﻚ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻟﺘﺸﻘﻰ" ﻭﺍﻟﺤﺎﺻﻞ ﻓﻲ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﻤﺒﺎﺣﺚ ﺃﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻳﺨﺒﺮ ﺃﻧﻪ ﻗﺎﺩﺭ ﻋﻠﻰ ﺧﻠﻖ ﺍﻟﺴﻤﻮﺍﺕ ﻭﺍﻷﺭﺽ ﻭﺍﻟﻌﺮﺵ ﻭﺍﺳﺘﻮﻯ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻌﺮﺵ ﺃﻱ ﺍﺳﺘﻮﻟﻰ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻌﺮﺵ ﺇﻇﻬﺎﺭﺍ ﻟﻠﻜﺎﻓﺮﻳﻦ ﻋﻠﻰ ﻗﺪﺭﺗﻪ ﻟﻌﻠﻬﻢ ﻳﺆﻣﻨﻮﻥ ﻭﺇﻇﻬﺎﺭﺍ ﻟﻠﻤﺆﻣﻨﻴﻦ ﻟﻌﻠﻬﻢ ﻳﻮﻗﻨﻮﻥ

14. Ilmu Nasikh Mansukh. Ayat ini tidak berhubungan dengan nasikh mansukh karena bukan termasuk dalam fiqh tetapi termasuk dalam aqidah. Adapun ushul fiqh cuma membahas ayat ini muhkam atau mutasyabih, sehingga dapat mengetahui apakah maknanya ditakwil atau tidak, yang pantas untuk Allah.

15. Ilmu Wahbi. Ini dberikan hanya kepada ulama-ulama ahli tafsir dan para imam mujtahid. Ulama ahli tafsir dan mujtahid yang mengatakan bahwa ALLAH TIDAK BERTEMPAT DI ARSY sangat banyak, mereka tidak mentakwil dan tidak menolak ayat, tetapi membiarkan ayat ini secara zhahir lafazhnya saja tanpa dtakwil, tanpa dimaknakan apapun, tidak ada makna bersemayam, tidak ada makna bertempat dan tidak juga mereka menolak istiwanya Allah atas arsy. Diantara ulama itu seperti yang dikatakan oleh imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya:

ﻣﺬﻫﺐ ﺍﻟﺴﻠﻒ ﺍﻟﺼﺎﻟﺢ: ﻣﺎﻟﻚ،ﻭﺍﻷﻭﺯﺍﻋﻲ،ﻭﺍﻟﺜﻮﺭﻱ،ﻭﺍﻟﻠﻴﺚ ﺑﻦ ﺳﻌﺪ،ﻭﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ،ﻭﺃﺣﻤﺪ ﺑﻦ ﺣﻨﺒﻞ،ﻭﺇﺳﺤﺎﻕ ﺑﻦ ﺭﺍﻫﻮﻳﻪ ﻭﻏﻴﺮﻫﻢ،ﻣﻦ ﺃﺋﻤﺔ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻗﺪﻳﻤﺎ ﻭﺣﺪﻳﺜﺎ،ﻭﻫﻮ ﺇﻣﺮﺍﺭﻫﺎ ﻛﻤﺎ ﺟﺎﺀﺕ ﻣﻦ ﻏﻴﺮ ﺗﻜﻴﻴﻒ ﻭﻻ ﺗﺸﺒﻴﻪ ﻭﻻ ﺗﻌﻄﻴﻞ

Dan juga para imam mufassir yang berpendapat bahwa istiwa bukan bertempat atau semayam, diantaranya:

1. Imam fakhruddin arrazi dalam tafsir alkabir
2. Imam zarkasyi dalam burhan
3. Imam khazin
4. Imam mahmud alusi
5. Imam qurtubi
6. Imam thobri
7. Imam ismail tafsir ruhul bayan
8. Imam jalalain
9. Imam sulaiman aljamal
10. Imam baidhowi.

ﺇﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺧﻠﻖ ﺍﻟﻌﺮﺵ ﺇﻇﻬﺎﺭًﺍ ﻟﻘﺪﺭﺗﻪ ﻻ ﻣﻜﺎﻧﺎ ﻟﺬﺍﺗﻪ.

Dan pendapat yang paling benar adalah perkataan sayyidina Ali Karomallohi waj'hah.

Ringkasan kalam Habib Taufiq

Ringkasan Daripada Pembukaan Majelis Malam Sabtu yang di bimbing Oleh Al Habib Taufiq :
                                         
√ .Allah berfirman :
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ
Dan bersegeralah kamu untuk mendapatkan ampunan Allah dan syurga Allah yang sifatnya luasnya seluas langit dan bumi (Q.S Ali Imron ayat 133)

Ayat ini menjelaskan, bahwa meraih ampunan itu sangatlah tidak mudah dan tidak cukup dengan mengucapkan استغفر الله واتوب اليه("Aku memohon ampun kepada Allah dan Bertaubat kepada-Nya"), harus bersungguh-sungguh dan dengan ijtihad maupun berjanji tidak akan mengulangi perbuatan maksiatnya lagi. Apalagi untuk meraih surganya Allah itu tidaklah mudah, bukan cara banyak menganggur dan lupa kepada-Nya.
Karena itu Allah menyatakan "segera" وَسَارِعُوا untuk meraih ampunan dan mendapat surganya .
Kalau ada keinginan hal yang menguntung kita, kita cepat2 untuk segera menggampainya. Tapi mengapa dengan ampunan dan surga Allah tidak kamu bersegera meraihnya ?? Tapi hal duniawi mengapa kamu semangat menggapainya ??

Maka itu dikatakan,
"Harus siap, ia menyilami air jika dia ingin mutiara"
"Harus siap, ia menggali bumi jika dia ingin berlian dan permata"
Karena itu, untuk mendapatkan derajat yang agung di sisi Allah harus siap dengan segala2nya.

Mungkin ada beberapa teman yang meninggalkan kita.
Maka dari itu, kita masih di beri kesempatan oleh Allah. Bersegeralah anda untuk menggapai ampunan Allah.

Nabi SAW bersabda:

من كان يومه خيرا من امسه فهو رابح. ومن كان يومه مثل امسه فهو مغبون. ومن كان يومه شرا من امسه فهو ملعون

“Barang siapa hari ini LEBIH BAIK dari hari kemarin, dialah tergolong orang yang BERUNTUNG,Barang siapa yang hari ini SAMA DENGAN hari kemarin dialah tergolong orang yang MERUGI dan Barang siapa yang hari ini LEBIH BURUK dari hari kemarin dialah tergolong orang yang CELAKA”

Karena ayo kita hijrah dan rubah sikap2 kita. Jarak kematian kita semakin hari, bahkan hitungan jam, hi tungan detik semakin dekat.
Dikala kita hidup, kita masih sempat untuk menghadiri Majelis, melangkahkan kaki kita untuk pergi ke masjid, melakukan kebajikan2 dll, tapi kalau sudah di liang lahat tidak ada izin untuk melakukan hal2 tersebut.

√. Allah SWT melarang kita agar tidak terpesona dengan dunia. Jadikan pandangan duniamu itu laluan saja. Jangan memandang begitu lama.
Allah berfirman
وَلَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَىٰ مَا مَتَّعْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِّنْهُمْ زَهْرَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا لِنَفْتِنَهُمْ فِيهِ ۚ وَرِزْقُ رَبِّكَ خَيْرٌ وَأَبْقَ

"Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka (untuk orang2 kafir). Sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami cobai mereka dengannya. Dan, karunia Tuhan kamu (berupa rizki, pahala, dan syurga) adalah lebih baik dan lebih kekal."

Maka dari itu dunia itu ibarat bunga, semakin lama bunga itu akan layu begitulah dunia. Dunia ini tipuan daya dan penghias.
Sesungguhnya dunia ini ujian orang beriman dan fitnah bagi orang2 kafir .

√. Siapa orang yang sukses ??

→Di masukkan dia kedalam syurga dan jauh dari neraka
Allah berfirman :
زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلا مَتَاعُ الْغُرُورِ    
"Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh dia memperoleh kesuksesan". (Q.S Ali Imron 185)

→selama ia hidup di dunia, ia taat terhadap Allah dan Rosulnya.
Allah berfirman :

يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

"barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar (kesuksesan)."

Mudah2han kita tergolong orang yang sukses.

Dawuh Habib Luthfi

ULAMA TAREKAT DAN BELA NEGARA


Oleh :Habib Lutfi Bin Yahya (Rais Am Jam'iyah Ahlith Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah)

Sering kita dengar banyak orang yang salah dalam memahami arti bela negara. Kebanyakan mereka mengasumsikan bela negara dengan kewajiban militer. Rakyat diorganisir, dilatih, diberi seragam dan dipersiapkan untuk berperang melawan bangsa lain.

Bela negara masih diidentikan dengan tentara dan perang. Atau bela negara diartikan hanya sebatas  melawan musuh, menjaga batas territorial, dan mewujudkan keamanan dan keselamatan seluruh warga negara saja. Pemahaman seperti itu tidak sepenuhnya salah. Memang itu juga bagian dari bela negara, atau bela negara dalam arti sempit.

Padahal arti bela negara itu sendiri sangat luas. Membangun ekonomi nasional itu termasuk bela negara. Memberantas narkoba juga bagian dari bela negara, karena narkoba merusak otak dan syaraf generasi muda, anak-anak bangsa. Bagaimana generasi yang akan datang bisa membangun negara kalau mereka dirusak mental dan otaknya.

Kita mencintai hasil karya produksi dalam negeri, hasil karya bumi pertiwi, kita tingkatkan buah-buahan Indonesia supaya setaraf dengan buah-buahan dari luar negeri, kita punya kefanatikan tidak memberikan income kepada orang lain, tapi kami berikan kepada saudara kami sebangsa terlebih dahulu, itu juga bagian dari bela Negara. Sangat luas.

Tidak harus dengan sesama Muslim, saling membantu dengan non-Muslim pun kita termasuk bela negara. Yang non-Muslim, meski mereka beda agama, tapi tetap saudara sebangsa dan setanah air. Kalau mereka sesama Muslim, berarti mereka saudara kita: saudara seagama, sebangsa dan setanah air.

Mereka –saudara yang non-Muslim- kalau sakit, kami pun berusaha merasakan itu sakit, karena mereka saudara sebangsa setanah air kami.

Nah, bagaimana kita menguntungkan perdagangan sebangsa setanah air kita dulu. Untuk apa, ya untuk negara dan bangsa ini. Kalau kita berpikir mengutamakan beli dari Malaysia dulu karena di sana mayoritas Muslim, oke. Tapi berilah keuntungan negara kami terlebih dahulu.

Meninggalkan korupsi termasuk bela negara. Dengan meninggalkan korupsi, kita sudah membantu masyarakat dan bangsa dalam meningkatkan kualitas kehidupan. Bela negara juga dapat dilakukan degan cara melindungi warga dari berbagai model pemikiran dan pemahaman yang menyebabkan timbulnya perpecahan, disintegrasi, pengkafiran dan pelanggaran terhadap hak orang lain. Sebab pemikiran yang melenceng punya kecenderungan untuk melakukan pengrusakan, penumpahan darah, perampasan harta dan merendahkan harkat kehormatan manusia yang lain.

Pemikiran dan pemahaman yang melenceng ini tidak kalah bahayanya dibandingkan dengan tentara asing yang merebut tanah air kita.

Arti bela negara memang sangatlah luas. Termasuk para kiai mendidik para santri untuk mempersiapkan mental generasi mendatang, para ulama tarekat melestarikan ajaran salafus shalih di tengah masyarakat, semua termasuk ke dalam bingkai bela negara. Pokoknya apa saja yang bernilai sumbangsih dalam membangun dan mengokohkan negara ini, termasuk bagian dari  bela negara. Dan ini hukumnya wajib bagi setiap kita sebagai anak bangsa.

Nasionalisme Ulama

Jangan diragukan lagi nasionalisme para ulama. Mereka, terlebih ulama tarekat, sudah sangat jelas keberpihakannya pada negara ini. Bahwa mereka para ulama, para habaib, para mursyid, para kiai, secara lahir batin mencintai negara ini dengan setulus hati. Bukti-bukti sejarah tidak bisa dibantah lagi. Mereka tidak pernah bughat (memberontak). Justru mereka rela berkorban untuk negeri ini.

Bahkan diakui oleh Belanda, salah satu pilar utama kekuatan bangsa ini sehingga sulit ditaklukkan sepenuhnya adalah karena kuatnya ngaruh ulama tarekat di tengah masyarakat.

Perang besar di Surabaya pada 10 November 1945 - insya Allah - tidak akan terjadi sedahsyat itu dan rakyat  tidak akan berani senekad itu, kalau tidak ada semangat perjuangan yang dikobarkan oleh para uiama lebih-lebih para ulama tarekat.

Para ulama yang memberi gemblengan batin untuk berani mati syahid adalah para pengamal tarekat Hadhratus Syaikh Hasyim Asy’ari, Kiai subchi Parakan yang ahli suwuk bambu runcing, Pangeran Diponegoro, adalah para pengamal tarekat. Bahkan Pangeran Diponegoro adalah seorang mursyid tarekat.

Kesetiaan para ulama tarekat pada Negara Kesatuan Republik Indonesia ini di era sekarang juga dapat dilihat dari keputusan mereka yang dikenal dengan Sembilan Konsensus Ulama Thariqah yang diputuskan di Pekalongan pada 16 Januari lalu. Betapa mereka sangat mencintai negeri ini.

Pada keputusan keempat misalnya, mereka meyakinl bahwa bela negara merupakan suatu kewajiban seluruh elemen bangsa sebagaimana dijelaskan al-Quran dan al- Hadits. Sedangkan keputusan ketujuh, mereka menolak adanya terorisme, radikalisme dan ekstremisme yang mengatasnamakan agama.

Para ulama tarekat menyadari, aksi terorisme, radikalisme dan ekstremisme yang mengatasnamakan agama, selain berpangkal pada keyakinan yang salah pada ajaran agama itu sendiri, seringkali juga disebabkan dari kepentingan dan hawa nafsu pribadi ataupun pimpinan kelompok mereka. Padahal ajaran agama itu sendiri adalah santun dan membawa kedamaian bagi umat dan alam semesta.

Pentingnya tanah air, dalam pandangan ulama tarekat, dapat kita lihat dari syair Iraq yang dibacakan oleh Habib Ali al-Bahar seusai pembacaan konsensus. "Kalau kita kehilangan emas, kita bisa mendapatkannya kembali di pasar emas. Kalau kita kehilangan kekasih, tahun depan kita bisa bertemu kekasih kembali. Tapi kalau kita kehilangan tanah air, di mana kita bisa mendapatkannya?"

Itulah sikap kita para ulama tarekat. Sampai kapan pun akan tetap setia kepada tanah air kita. Karena dengan adanya tanah air yang merdeka, kita bisa beribadah dengan bebas. Di atas tanah air ini pula kita dapat melakukan dakwah dan mengamalkan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama'ah dengan damai. Kita benar-benar mencintai tanah air dan bangsa kita ini. Kalau ada pihak-pihak lain yang merugikan bangsa ini, tentu kita tidak akan tinggal diam. Semoga tulisan ini bermanfaat.

http://www.santrionline.net/2016/07/ulama-tarekat-dan-bela-negara.html?m=1

Pencuri yang Tercuri

Pencuri insaf,,,,,

Dengan mengendap endap, pencuri ini mencari segala macam benda berharga di sebuah rumah.
*
Disusuri seluruh sudut dg tangan dan matanya, rupanya ia tak menemukan apa pun.
*
Kosong. Tak ada satu pun barang berharga di rumah sang imam yg terkenal.
*
Karenanya, ia pun bergegas utk pergi. Segera. Agar tidak ketahuan.
*
Tepat ketika Pencuri itu beranjak pergi, terdengarlah suara dari arah belakang, “Assalamu’alaikum.” Rupanya, sang imam mengetahui aksi yg dilakukan oleh si Pencuri.
*
Merasa aneh, sebab yg diucapkan oleh sang imam adalah ucapan salam, namun pencuri itu tetap menjawabnya, “Wa’alaikumussalam.”
*
Mulianya akhlak imam ini. Bahkan kpd orang yg berniat buruk di rumahnya, beliau pun mengucapkan salam.
*
Bukankah cukup bergerak sembunyi2, mengambil kayu atau pemukul lain, lalu menyergap Pencuri dari belakang?
*
Lantas, apa yg terjadi setelah Pencuri itu menjawab salam sang imam?
*
“Engkau,” sang imam memulai percakapannya, “tidak akan mendapatkan sedikit pun dari dunia di rumahku ini.”
*
Tawar sang imam, “Apakah engkau menginginkan sesuatu yg lebih baik dari yg kau inginkan?”
*
Tanpa pikir panjang, entah niatnya apa, Pencuri itu menjawab dg sepontan, “Ya.”
*
“Kemarilah,” ajak sang imam, “ambillah air wudhu dari tempat air itu,” ucapnya sambil menunjuk ke tempat air. “Lalu,” perintahnya kemudian, “dirikanlah shalat dua rakaat.”
"
Diajak shalat, Anehnya, Pencuri itu pun mau. Padahal, bisa saja dia kabur dg menyelinap di keheningan malam.
*
Barangkali, itu sdh menjadi jalan hidayah baginya.
*
Setelah selesai mendirikan shalat, Pencuri itu diminta tinggal. Kata sang imam, “Tetaplah di sini hingga esok pagi.”
*
Rupanya, pencuri itu mengiyakan ajakan sang imam utk kesekian kalianya.
*
Pagi harinya, keduanya menuju masjid utk shalat Shubuh berjamaah.
"
“Siapakah yg berjalan bersamamu?” tanya sahabat2 sang imam.
*
Jawab beliau menerangkan sembari tersenyum manis, “Dia datang ingin mencuri. Namun,” lanjut sang imam, “ternyata, aku yang kini ‘mencuri’ hatinya.”
*
الله أكبر، ماشاء الله لاحول ولاقوة إلا بالله العلي العظيم

Demikian itulah keshalehan dan keikhlasan yg Mulia Al-Imam Malik Bin Dinar.
*
Dg Akhlak mulianya Beliau bisa mengarahkan si Pencuri utk berTOBAT dan kembali ke jalan yg benar
*
Hidayah bisa diberikan oleh Allah Ta’ala kpd siapa pun, melalui siapa pun, bagaimana pun caranya; sesuai dg kehendak-Nya.
*
Namun, kiranya tak perlu mencuri terlebih dahulu utk mendapatkan hidayah.
*
Sebab akan repot jika ternyata tertangkap akan dipukulin warga dan mati dlm keadaan su’ul khatimah.

نعوذ بالله من ذلك
*
Smg bermanfaat
Salam Cinta.....

Solusi Yang Terabaikan

KETIKA orang di tanya, “do’a apakah yang paling sering di baca oleh seorang muslim ?”
Banyak yang salah menjawabnya.
*
Begitu seringnya do’a itu di baca, sehingga ketika sedang membaca do’a itu, banyak yang tidak merasa bahwa dia sedang berdo’a.
*
Padahal do’a itu sangat dahsyat, mencakup segala kebutuhan kita di dunia dan Akhirat.
Dan di baca minimal 17X setiap hari, do’a itu adalah DO’A ketika DUDUK DI ANTARA DUA SUJUD,
Marilah kita renungi makna dan isinya:

١ - رب اغفر لى
ROBIGHFIRLII, Wahai Tuhan ampunilah dosaku.
Dosa adalah beban, yang menyebabkan kita berat melangkah menuju ke ridho اللّهُ
Dosa adalah kotoran hati yang membuat hati kelam sehingga hati kita merasa berat untuk melakukan kebaikan atau mendengarkan Nasihat.

٢ - وارحمنى
2. WARHAMNII, Sayangilah diriku.
Kalau kita sudah di sayang اللّهُ hidup akan terasa nyaman, pikiran tenang, karena dengan kasih sayang itu akan dapat di capai semua cita2.
Dengan kasih sayang اللّهُ nafsu dan emosi kita akan selalu terbimbing.

٣ - واجبرنى
3. WAJBURNII, Tutupilah segala kekuranganku.
Banyak sekali kekurangan kita, kurang syukur, kurang sabar, kurang bisa menerima kenyataan, mudah marah, pendendam dan lain2.
Kalau kekurangan kita telah di tutupi اللّهُ , maka kita akan menjadi manusia sebenarnya.

٤ - وارفعنى
4. WARFA’NII, Tinggikanlah derajatku.
Kalau اللّهُ sudah meninggikan derajat kita, maka pasti tidak ada lagi manusia yang bisa menghinakan kita.

٥ - وازقنى
5. WARZUQNII, Berikanlah aku rizki,
Sebagai hamba اللّهُ kita membutuhkan rizki. اللّهُ mampu mendatangkan  rizki untuk kita dari arah mana saja yang tak pernah kita duga dan  tanpa perhitungan.

٦ - واهدنى
6. WAHDINI, Berikanlah aku petunjuk.
Bimbinglah aku ke jalan kebahagiaan.
Kita tidak hanya minta petunjuk atau hidayah yang berkaitan dengan agama.
Tetapi kita juga minta petunjuk agar terhindar dari mengambil keputusan yang salah.

٧ - وعافنى
7. WA’AAFINII, Berikanlah aku kesehatan lahir batin.
Apabila kita sudah sehat lahir batin, kita bisa menambah kebaikan, dan manfaat serta tidak menjadi beban orang lain.
٨ - واعف عنى
8. WA’FU 'ANNII, Aku mohon agar kesalahanku di hapus dari catatan.
Kita awali do’a ini dengan mohon ampun dan kita akhiri dengan permohonan agar catatan dosa kita di hapus.
Sehingga kita benar-benar bersih dari dosa seperti bayi yang baru lahir.
*
Allah memerintahkan kita untuk membaca do’a itu, Rasulullah mencontohkan kepada kita, menurut logika do’a tersebut pasti terkabul.
*
TAPI PERSOALANNYA “DIMANA HATI DAN PIKIRAN KITA KETIKA KITA MEMBACA DO’A ITU ?”
*
RASULULLAH SAW TELAH MENGINGATKAN KITA BAHWA,

إن الله لا يقبل الدعاء من قلب لاه
“ALLAH TIDAK AKAN MENERIMA  DO’A YANG KELUAR DARI HATI YANG LALAI.”
*
Sahabatku,,,!!!
Betapa indahnya Syari'at Islam dan betapa cinta dan sayangnya Rosululloh kepada kita.
Dibimbingnya kita untuk menjadi manusia yg bersih, santun, dicukupi dan ditutupi segala kekurangan dan kebutuhan kita.
*
Yang seharusnya, orang2 yang melakukan SHALAT dengan benar dan khusyuk, tidak akan mengalami kesedihan yang mengarah kepada PUTUS ASA
*
Semoga tulisan ini akan bermanfaat dan mampu menyadarkan kita dari mimpi buruk kehidupan.
آمين ياهادي المضلين
Met merenung.
Salam Cinta Sahabat
Copas Zeid Uwais Yahya

Waktu

Jangan Abaikan Waktu,

Jasad manusia ada yg hilang ditelan gelombang laut, hangus terbakar tanpa bekas, tertimbun tanah longsor, tertimpa pesawat helikopter, meledak di pesawat ulang alik, atau mati hancur berantakan karena bom bunuh diri di mobil atau tergilas truck, tapi roh tetap kembali kpd-Nya.
*
Apa pun jenis penyebab kematian, roh tetap kembali kpd-Nya.
*
Karenanya, sebelum kematian itu datang,  berbuatlah sesuatu, tinggalkanlah bekas yg bermanfaat  buat  generasi  mendatang.
*
Generasi berikut adalah tanggung jawab kita, kemana mereka akan kita arahkan dan generasi seperti apa mereka yg kita harapkan?
*
Sementara kita tak pernah peduli dg kondisi mereka.
Kita beraktivitas nafsi2 cuma punya sejuta program dan cita2 yg tak pernah kita buktikan.
*
100 tahun, 1000 tahun, sejuta tahun atau bahkan dlm hitungan tahun yg begitu panjang, selama bumi masih terus berputar, selama itu pula kehidupan masih berlangsung
*
Namun bila telah hancur berantakan segala isi alam semesta ini, itu berarti kiamat telah tiba, Itu kimat Kubro
*
Tapi jangan lupa ada kiamat yg bisa langsung mengenai setiap manusia dan datangnya tak diduga, apa itu? Kematian, ya… kematian adalah salah satu jenis kiamat, tapi ini kiamat kecil (sugro).
*
Tak ada yg bisa mengetahui rahasia Allah ini, walau ilmu kedokteran sdh begitu canggih.
*
Betapapun hebatnya teknologi kedokteran yg dimiliki manusia, pada saat maut itu datang, tak ada seorangpun yg dapat mencegahnya, walaupun seluruh manusia bersatu utk melawannya atau bersatu utk menghindarinya, takkan bisa
*
Allah telah bersumpah dg waktu:

وَالْعَصْرِ * إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ * إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Demi masa, bhw manusia akan merugi, kecuali bagi orang yg beriman dan beramal sholeh, saling nasehat-menasehati dlm kesabaran dan kebenaran ( Al-'Ashr: 1-3).
*
Manusia di planet bumi diberikan waktu yg sama, 24 jam sehari semalam.
*
Namun dlm waktu yg 24 jam tersebut ada yg mencapai puncak kejayaan seluas-luasnya, namun dlm waktu yg bersamaan, betapa banyak manusia yg nyaris tak mendapatkan apa2, tak bisa apa2 dan tak mampu berbuat apapun, padahal waktu yg diberikan Allah SWT, sama, 24 jam
*
Waktu yg 24 jam, ada yg merasa terlalu sedikit, namun ada pula yg tak mampu menghabiskan waktu tersebut dg kegiatan yg produktif, waktunya hilang percuma, tak memberikan  manfaat apapun padanya.
*
Lebih celaka lagi, waktu yg banyak itu hanya diisi dg bergunjing kesana kemari, menghasut dan mencela seseorang dg orang lain, sambil tetap tersenyum, seakan tanpa dosa.
*
Kebiasaan mereka cuma mengCopy pendapat orang lain dan membagikannya kpd teman2 sejawat tanpa menganalisa benar atau tidaknya artikel itu.
*
Seperti itupun mereka sdh bangga dan merasa sdh hebat bisa mengCopy paste
*
Padahal waktu yg diberikan Allah 24 jam itu, bisa digunakan dg berbagai macam kegiatan yg produktif, tahan lama dan mungkin juga mengabadi.
*
Seperti tulisan para tokoh yg mewariskan pada dunia dg ilmu yg ditulisnya atau diababadikannya berupa karya atau keterampilan yg bermanfaat bagi manusia lainnya, baik pada masanya atau masa sesudahnya.
*
Kita mestinya malu dg tokoh dunia sekian abad yg lalu, seperti  Ibnu 'Arabi, Imam Al Gazali, Ibnu Sina, Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad dan lain sebagainya yg dg  ketekunannya  dan  kesabarannya, mereka  mampu menulis  ribuan  halaman  buku dg  puluhan  jilid  buku  atau  dg  puluhan  judul  buku yg ditulis dg tangan.
*
Jangan lupa, saat itu belum ada percetakan,  belum ada  mesih tik,  computer,  laptop dan lain sebagainya.
*
Dan buku2 mereka mengabadi dan memberikan inspirasi bagi generasi sesudahnya, mereka telah tiada, tapi hasil pemikiran mereka yg ditulis, di catat, maka ilmu mereka tak hilang dan terus menerus bermanfaat  bagi  generasi  selanjutnya,  yg bisa saja  mencapai ratusan  tahun  sesudahnya.
*
Jasad mereka sdh tiada, tapi dg kata2 yg ditulisnya, nama mereka mengabadi sampai saat ini bahkan seterusnya.
*
Bagi orang yg kreatif, waktu benar2 dimanfaatkan sebaik-baiknya, misalnya dg membaca, mengarang, membuat ketrampilan, mengaji, mengkaji, menyusun buku dan berbuat sesuatu apapun demi  kemaslahatan semua umat manusia.
*
Itulah yg Nabi SAW katakan "Manusia yg paling baik"
*
Nabi pernah bersabda

خير الناس أنفسهم للناس
Manusia yg paling baik adalah manusia yg paling berguna atau yg paling bermanfaat bagi sesamanya
*
Manusia seperti itu bisa berbuat baik dg tenaganya, pikirannya, hartanya, bahkan jiwa dan raganya diberikan utk kepentingan manusia, kepentingan orang banyak dan tentunya berniat karena Allah semata.
*
Manusia seperti  ini sangat cerdas dlm memanfaatkan waktu, dia tak mau kehilangan waktu semenitpun utk perbuatan yg sia2
*
Dalam diamnya pun, manusia seperti ini memanfaatkan waktunya dg berdzikir dan merenungkan ciptaan-Nya
*
Jadi dlm kedaan diampun dia masih produktif, yaitu berdzikir, karena berdzikir bisa dilakukan sambil berdiri, duduk dan berbaring.
*
Bahkan ketika berjalan pun orang bisa berdzikir, karena berdzikir itu adalah mengingat-Nya, dan berdzikir paling utama adalah saat ada “nyanyian Syetan" utk berbuat dosa, lantas ingat Allah SWT, sehingga tak jadi melakukan dosa tersebut.
*
Waktu terus bergulir, berputar tak ada hentinya dan dg perputaran waktu, usia manusia terus bertambah karena dilihat dari titik nol, saat dilahirkan,  sekaligus berkurang dari jatah yg sudah ditentukan oleh-Nya.
*
Umur kita kelihatannya bertambah, namun hakekatnya berkurang, sedang menuju ke kematian atau menuju ke kuburan yaitu akhir perjalanan umat manusia di Dunia ini.
*
Suka atau tak suka, siap atau tidak siap, kematian itu tetap akan datang dg sendirinya, tanpa diundang
*
Masihkah kau akan berkata ”Tak punya waktu ”?
*
Waktu itu netral, kitalah yg mengatur sang waktu itu utk berbuat sesuatu.
*
Kerjakanlah sesuatu yg dapat kita tinggalkan bagi generasi selanjutnya,
*
Isilah waktu kita dg hal2 yg bermanfaat dan katakanlah ”wahai sang waktu …. akan ku isi waktumu dg apapun yg bermanfaat”
Jangan katakan ”ku tak punya waktu ”Omong kosong, Mengapa?
*
Kalau berkata: “tak punya waktu” itu sama saja sdh mati.
*
Karena hanya orang yg sdh matilah yg tak punya  waktu lagi utk berbuat dan berkarya apapun
Baginya "Waktu" sdh tamat dan selesai.
*
Smg bermanfaat
Salam Cinta......

Misteri Ilahi

Misteri ILahi,,,,,,,

Kyai Marwan, dari Nganjuk.
Kiai ini sdh hampir mendekati 50 tahun usianya, tapi masih membujang.
"
Keinginannya utk konsentrasi sebagai Kyai tanpa menghiraukan urusan dunia termasuk wanita, membuatnya menjadi Bujang lapuk.
*
Tapi soal kebutuhan penyaluran syahwat, tetap saja mengusiknya setiap hari.
*
Apalagi kalau ia berfikir, siapa nanti yg mneneruskan pesantrennya kalau ia tidak punya keturunan?
*
Dengan segala kejengkelan pada diri sendiri dan gemuruh jiwanya, akhirnya Kiai Marwan melakukan Shalat istikhoroh, mohon petunjuk kpd Allah SWT, siapa sesungguhnya wanita yg akan menjadi jodohnya?
*
Petunjuk yg muncul dlm Shalat istikhoroh, adalah agar Kyai Marwan mendatangi sebuah komplek pelacuran terkenal di daerahnya.
*
"Disanalah jodohmu nanti…" kata suara dlm Shalat istikhoroh itu.
*
Tentu saja Kyai Marwan menangis tak habis2 nya, setengah memprotes Allah.
*
Kenapa ia harus berjodoh dg seorang pelacur?
*
Bagaimana kata para santri dan masyarakat sekitar nanti, kalau Ibu Nyainya justru seorang pelacur?
"
"Ya Allah…!!!
Apakah tak ada perempuan lain di Dunia ini sehingga aku harus menemukan jodoh di tempat yg orang umum menganggap kotor dan menjijikkan?"
*
Dengan langkah gontai, layaknya seorang yg sedang mabuk, Kyai Marwan nekad pergi ke komplek pelacuran itu.
*
Keringatnya membasahi seluruh tubuhnya, dan jantungnya berdetak keras, ketika memasuki sebuah warung dari salah satu komplek itu.
*
Dengan kecemasan luar biasa, ia memandang seluruh wajah pelacur di sana, sembari menduga-duga, siapa diantara mereka yg menjadi jodohku kelak.
*
Dalam keadaan tak menentu, tiba2 muncul seorang perempuan muda yg cantik, berjilbab, menenteng kopor besar, memasuki warung yg sama, dan duduk di dekat Kyai Marwan.

ماشاء الله
"Apa tidak salah langkah perempuan cantik ini masuk ke warung ini?" kata benaknya.
*
"Mbak, maaf, Mbak. Mbak dari mana, kok datang kemari? Apa Mbak tidak salah alamat?" tanya Kyai Marwan pada perempuan itu.
*
Perempuan itu hanya menundukkan mukanya.
*
Lama2 butiran airmatanya mulai mengembeng dan menggores pipinya.
*
Sambil menatap dg mata kosong, perempuan itu mulai mengisahkan perjalanannya, hingga ke tempat pelacuran ini.
*
Singkat cerita, perempuan itu minggat dari rumah orang tuanya, memang sengaja ingin menjadi pelacur, gara2 ia dijodohkan paksa dg pria yg tidak dicintainya.
*
سبحان الله العظيم
Begini saja Mbak, Mbak ikut saya saja. …" kata Kiai Marwan, sambil mengisahkan dirinya sendiri, kenapa ia pun juga sampai ke tempat pelacuran itu.
*
Dan tanpa mereka sadari, kedua makhluk berlainan jenis itu akhirnya sepakat utk berjodoh.
*
Sahabatku sayang,,,!!
Jangan cepat berputus asa dan berprasangka buruk dg petunjuk Allah, segala sesuatu pasti penuh dg Hikmah.
*
Smg bermanfaat.
Salam Cinta......

Sunday, July 24, 2016

Malaikat jibril tertawa

#JIBRIL_TERTAWA

سأل النبي جبريل عليه السلام هل انت تضحك؟
Nabi Saw bertanya kepada malaikat Jibril As, Apakah engkau (malaikat Jibril) pernah tertawa???
قال له نعم
Malaikat Jibril menjawab kepada Nabi Saw: Iya
قال له النبي متى ؟
Nabi Saw berkata kepada malaikat Jibril, kapan?
قال عندما يخلق الانسان ومن اول مايولد الى ان يموت وهو يبحث عن شي لم يخلق في الدنيا !!!
Berkata malaikat Jibril:
ketika manusia diciptakan & dari mulai diciptakan sampai wafatnya ,sedangkan dia mencari dari sesuatu yang tidak pernah diciptakan didunia
تعجب النبي وقال ماهو الشي الذي يبحث عنه الانسان ولم يخلق في الدنيا ؟
Nabi Saw merasa heran & beliau bersabda;
Apakah sesuatu yang dicari dari manusia sedangkan hal tersebut tidak pernah diciptakan didunia?
قال جبرائيل: الراحه.
Berkata malaikat Jibril;
KETENANGAN
ان الله لم يخلق الراحه في الدنيا بل خلقها في الاخره
Sesungguhnya ALLOH tidak menciptakan ketenangan didunia tetapi ALLAH menciptakannya di akhirat
فالانسان يبحث دائما عن الراحه
Maka manusia selalu mencari ketenangan
فالطفل يقول متى اكبر
Maka anak kecil berkata kapan menjadi dewasa
والشاب يقول ليتني اعود طفلا
Dan pemuda berkata andai saja aku kembali kecil
والشیخ يقول ليت الشباب يعود يوما
Dan orang tua berkata andai saja masa muda kembali lagi
والمتزوجه تقول ليتنی اعود عزباء
Dan orang yang telah menikah berkata andai saja aku kembali pada masa lajang
والعزباء تقول ليتني تزوج
Dan orang yang lajang berkata andai saja aku telah menikah
والذي لم ينجب اطفال يقول ليتني عندي طفل واحد
Dan yang memiliki banyak anak berkata andai saja aku memiliki (walau) satu anak saja
واللذي انجب اطفال يتضجر ويقول ليتني لم انجب اطفال
Dan yang memiliki banyak anak berontak seraya berkata andai saja aku tidak memiliki banyak anak
واللذي تزوج امرأه واحده يريد ان يتزوج الاخرى بحثا عن الراحه وكلا يبحث عن الراحه
ولكن لاوجود للراحه في هذه الدنيا
Dan yang telah menikah dengan satu perempuan meng-inginkan menikah lagi mencari ketenangan,semuanya mencari ketenangan akan tetapi tidak ada yang namanya ketenanhan didunia ini
فيجب ان نقنع بما كتبه الله لنا ونشكره على ذلك
Maka wajib kita merasa cukup dengan apa-apa yang telah ALLAH menentukan untuk kita&kita bersyukur atas hal tersebut(ketentuan ALLAH)
ونعلم ان راحتنا في عبادته وطاعته سبحانه لكي نرتاح في الآخره
ف إبكي على نَفسك
Dan kita mengetahui,sesungguhnya ketenangan kita terdapat didalam ibadah kepadaNya&ketoatan kepadaNya agar supaya kita mendapatkan makna ketenangan di akhirat&menangislah atas(kekurangan) dirimu
فمن ترك قراءة القرآن ♡
Maka barangsiapa yang meninggalkan bacaan al-qur'an
ثلاثة أيام منْ غير عذر
3 hari tanpa udzur

- سُميّ هاجراً ! *
Dialah yang dikatakan orang yang menjauhi
(dari al-qur'an,menjauhi dari ketenangan)

#Habib_Muhammad_Ahmad_Alhabsyi