Monday, July 11, 2016

Pertolongan Alloh pasti datang

Pertolongan Allah Pasti Datang

Dalam menjalani hidup yg telah digariskan Allah SWT mungkin ada getir dan pahit yg kita rasakan.
*
Seperti hidup yg kadang terasa manis, maka kegetiran kepahitan akan menjadi sebuah keniscayaan.
*
Hal yg terbaik adalah harus tetap Ridha atas ketetapan-Nya, dan berbuat yg terbaik utk mendapatkan keridhaan-Nya.
*
Bukan mengeluh, sebab hanya mereka yg tak beriman yg senantiasa putus harapan.
*
Seperti kaum muslimin yg menjalani perang Khandaq dlm ayat 214 surat Al-Baqarah.
*
Dalam kondisi paling kritis pun, seorang muslim tak boleh memiliki prasangka buruk terhadap Allah SWT, apalagi mengeluh terhadap kondisi yg berlaku.
*
Ketahuilah pertolongan Allah sungguh amat dekat.
*
Sore itu Rabu, tanggal 27 Juni 2007 ada sebuah sms masuk ke hp Ustadz Burhan.
*
Sms itu berasal dari Abdul Majid rekannya dan berbunyi "NANTI MALAM SAYA MAU KE RUMAH BA’DA MAGHRIB, BOLEH GA?
*
Sang ustadz menjawab: "BOLEH, TAPI JANGAN BA’DA MAGRIB. ABIS ISYA AJA YA…. DITUNGGU"
*
Abdul Majid membalas lagi "JANGAN DITUNGGU, KARENA MAU NGEREPOTIN. ANGGAP AJA DATENG MENDADAK"
*
Ustadz Burhan tak membalas sms terakhir, dan benar saja begitu shalat Isya telah didirikan, Abdul Majid pun datang ke rumah Ustadz.
*
Abdul Majid datang ke rumah Ustadz Burhan dg tampang kusut.
*
Sepertinya dia lagi banyak masalah. Biasa orang sekarang, Hidup sarat dg masalah
*
Saking pusing dg masalahnya ia langsung berkata kpd ustadz Burhan dan masuk rumahnya tanpa salam
*
“Bang Haji, tolongin ane dong pinjemin duit barang 3,5 juta… Saya lagi pusing nih!”
*
“Emangnya ada apa Majid?” sang ustadz bertanya balik.
*
Setahu ustadz Burhan, Abdul Majid adalah anak yg baik.
*
Dia baru berumur 27 tahun dan belum menikah.
*
Meski demikian, Abdul Majid mau memikirkan nasib anak2 yatim di kampungnya, dan ia pun mendirikan sekolah gratis utk mereka.
*
Abdul Majid di kampungnya dikenal sebagai tuan guru.
*
“Begini… saya pernah janji sama anak2 di sekolah bhw kalau mereka lulus ujian akhir tahun ini saya mau ajak mereka jalan2 ke Jakarta.
*
Semalam saya sdh lihat raport mereka semua. Alhamdulillah mereka lulus
*
Tapi tiba2 saya terbayang janji saya tempo hari.
*
Tadi malam saya kalkulasi, keperluan jalan2 adalah 3,5 juta.
*
Hari Jum’at raport dibagiin dan Sabtu saya mau ajak mereka semua jalan2….
*
Tolong dong bang haji, pinjemin saya duit 3,5 juta”
*
Ustadz Burhan hanya tersenyum mendengar penuturan Abdul Majid.
*
Tulus sekali anak ini, gumamnya, Demi kepentingan anak2 yatim sampai sedemikian hebatnya ia memikirkan.
*
Sambil tersenyum dan menghibur Ustadz Burhan bilang kpd Abdul Majid “Begini…. urusan 3,5 juta gampang nyarinya.
*
Asal ente dan ane malam ini dan besok mau ngerjain tiga hal:
1. Tahajjud malam ini.
2. Berdo'a sungguh2 sama Allah agar DIA mau kasih duit sejumlah itu, dan
3. Punya duit berapa sekarang di kantong?”
*
Kalimat terakhir Ustadz Burhan mengagetkan Abdul Majid.
*
Dengan keheranan ia bertanya, “Ada sih 250 ribu..”
*
“Boleh gak disedekahin 100 ribu?!” ustadz Burhan bertanya.
*
Sambil keheranan Abdul Majid bertanya, “Disedekahin ke Antum?”
*
“Nggak…. sedekahin aja kemana ente mau, Insya Allah kalo 3 hal ini ente kerjain, Allah bakal ngedatengin uang yg kita perluin. Asal kita yakin, pasti Allah bakal nolong”
*
Pembicaraan antara dua hamba Allah pun terus berlangsung. Hingga waktu menunjukkan lebih dari jam 9 malam.
*
Ustadz Burhan pun menyuruh Abdul Majid pulang.
*
Namun Abdul Majid belum mau berdiri dari kursi.
*
Maka ustadz Burhan pun masuk kamar. Sejurus kemudian dia membawa 5 lembar uang 50 ribuan.
*
Uang itu diberikan kpd Abdul Majid dan ia pun menghitungnya.
*
Abdul Majid mengira bhw keperluannya sebesar 3,5 juta akan ditutupi oleh ustadz Burhan.
*
Matanya berbinar saat melihat ustadz Burhan membawa lembaran kertas berwarna biru itu.
*
Kelima lembar uang itu dihitungnya dihadapan ustadz Burhan.
*
Usai menghitung Abdul Majid berkata,
“Kok Cuma 250 ribu doang?” Ia bertanya keheranan, mungkin jumlah yg ia dapati jauh dari harapan.
*
“Iya… itu cuma segitu doang. Mudah-mudahan itu jadi pancingan, yg penting jangan lupa tiga hal tadi.
*
Insya Allah pasti akan ada pertolongan!” Ustadz Burhan coba menegaskan.
*
Tapi Abdul Majid masih belum merasa yakin. Meski sudah diantar hingga ke halaman oleh Ustadz Burhan, ia masih bertanya, “Emangnya bener kalo saya kerjain 3 hal tadi, saya bisa dapat duit Jum’at pagi?” Terlihat raut kebimbangan pada wajah Abdul Majid.
*
“Jangankan Jum’at pagi, besok pagi pun kalo Allah mau pasti uang itu bisa kite dapetin.
*
Yang penting ente yakin dan kerjain aja 3 hal itu!” Ustadz Burhan sekali lagi meyakinkan.
*
Akhirnya Abdul Majid pun pulang bersama sepeda motornya.
*
Kamis siang pukul 13 tanggal 28 Juni 2007, Abdul Majid mengirim SMS ke nomer ustadz Burhan.
*
Sms itu berbunyi: ASSALAMU’ALAIKUM. SUDAH SIANG GINI SAYA BELOM DAPET 3,5 JUTA. PADAHAL SUDAH SHODAQOH. ADA CARA LAIN GA?
*
Dari sms itu, Ustadz Burhan tahu bhw Abdul Majid sedang panik. Maka beliau pun membalas: KALO UDAH SEDEKAH, SEKARANG DO'A AJA YG SUNGGUH2 DAN BERTAWAKKAL. PASTI ALLAH TOLONG.
*
Lama tidak ada balasan sms dari Abdul Majid. Ustadz Burhan mengira bhw Abdul Majid sdh mendapat pertolongan atas masalahnya.
*
Namun pukul 19:56 ada sebuah sms lagi dari Abdul Majid masuk ke Hapenya: "ASTAGFIRULLAHAL 'AZHIM. KIRA2 ANE DOSA APA YA? DO’A ANE GAK DI QOBUL.
*
Menerima sms itu Ustadz Burhan turut merasa panik.
*
Besok pagi padahal sdh hari Jum’at.
Hal yg membuat panik sang ustadz adalah bhw dirinya telah menggiring Abdul Majid utk masuk ke jalan Allah SWT demi menyelesaikan permasalahannya.
*
Ustadz Burhan khawatir, andai saja pertolongan Allah itu tdk datang, pasti keyakinan Abdul Majid kpd Allah SWT akan berkurang.
*
Lama Ustadz Burhan berdo'a kpd Allah SWT agar dia berkenan memudahkan urusan Abdul Majid.
*
Usai hatinya tenang, sang ustadz membalas sms dg menuliskan:
"ALLAH GAK BUTA DAN GA TULI. DIA NGELIAT DAN NGEDENGER APA YG KITA PERLUIN. TERUS SAJA BERDOA DAN TAWAKKAL, SAYA JUGA BERDO'A SEMOGA URUSAN ENTE AKAN DPT PERTOLONGAN.
*
Abdul Majid tak membalas sms.
*
Ustadz Burhan mengira jangan2 dia sdh tak percaya lagi dg kekuatan do'a.
*
Maka Ustadz Burhan pun terus mendo'akan Abdul Majid dan urusannya.
*
Hingga saatnya kira2 pukul 9. 00 pagi di hari Jum’at.
*
Ustadz Burhan mendengar suara dering masuk di hapenya.
*
Namun karena beliau sedang berada dlm kendaraan umum, maka hape itu tak diangkatnya.
*
Tepat beberapa langkah setelah beliau turun dari metro mini yg ditumpanginya, sekali lagi hapenya berdering.
*
Beliau tak sempat melihat nomer penelpon pada display hape.
*
Belum lagi beliau berucap salam, terdengarlah suara yg begitu riang di seberang sana: “Bang haji…. Alhamdulillah, Alhamdulillah, Ini Majid, saya sdh dapat duit 3,5 juta itu.
*
Bukan boleh pinjem lagi, kebetulan ada orang ngasih… Alhamdulillah”
*
Mendengar suara gembira itu, Ustadz Burhan turut bersyukur.
*
Beliau pun bertanya, penasaran “Bagaimana ceritanya bisa dapet duit itu?”
*
“Entar ane datang ke rumah bang haji deh…. Biar bisa cerita selengkapnya.
*
Sekarang ane mau pulang ke kampung dulu, ngejar pembagian raport.
*
Mudah-mudahan besok pagi bisa bawa anak2 main ke Jakarta”
*
Telepon itu pun ditutup dg diakhiri suara nada riang Abdul Majid.
*
Kini tinggal, Ustadz Burhan bertanya-tanya darimana Allah mendatangkan pertolongan itu?
*
Belakangan beliau tahu dari seseorang bhw bupati dimana Abdul Majid berada memberikan bantuan kpd sekolahnya persis sebesar uang yg dibutuhkan oleh Abdul Majid (3,5 juta)
*
Sungguh pertolongan Allah akan datang, maka janganlah mengeluh dan berkecil hati, sebab semua akan terasa indah pada waktunya.
*
Smg bermanfaat.
Salam Cinta.......

No comments:

Post a Comment

Melagkah pasti