Wednesday, July 27, 2016

KEGUNAAN TASAWWUF


Buah yang diharapkan dari laku TASAWUF adalah jiwa
yang dermawan, hati yang tenang, dan pekerti yang baik
kepada semua makluk.
Dan Tasawuf dapat digunakan sebagai sarana untuk mendidik hati dan mengetahui alam gaib menuju buahnya tersebut diatas.
Ilmu Tasawuf tidak berbicara tentang ungkapan lisan,
melainkan tentang perasaan dan emosi.
Ilmu ini tidak bisa dipelajari dari lembar kertas,
melainkan diambil dari para ahli rasa.
Imu ini tidak bisa diperoleh dengan banyak ceritera,
melainkan dengan melayani para guru
dan menyertai para ahli kesempurnaan ( Ahlul Kamal).

Ilmu Tasawuf merupakan penyempurna dan syarat
bagi semua ilmu lain, karena tidak ada satupun ilmu
dan perbuatan kecuali bertujuan menghadap diri kepada ALLOH,
dan ikhlas merupakan syarat dalam segala urusan.
Syekh As Sayuthi berkata :
Ilmu Tasawuf menjadi penyempurna dan memperindah bagi ilmu ilmu lain, hubungan ilmu tasawuf dengan ilmu lain
seperti hubungan ilmu bayan dan nahwu
atau menurut syekh Zaruq;
seperti ruh dan jasad.

KEUTAMAKAN DAN HUKUM MEMPELAJARI TASAWUF

Esesnsi utama dari tasawuf
adalah Dzat yang Maha Tinggi,
karena objek tasawuf adalah dzat
yang maha tinggi.
Oleh karena itu ilmu yang membahas dzat yang maha tinggi
secara mutlak adalah ilmu paling utama.
Ilmu Tasawuf dibagian awal memberi petunjuk untuk takut
kepada ALLOH, dibagian tengahnya memberikan petunjuk
untuk bergaul dengan NYA dan dibagian akhir memberi
petunjuk untuk mengetahui NYA dan untuk mempergunakan
seluruh waktu untuk beribadah kepada NYA..

Syeikh ash –Shiqlo berkata :
barang siapa membenarkan ilmu ini, maka dia tergolong
orang orang pilihan, setiap orang yang memahaminya
tergolong orang orang terpilih diantara orang pilihan,
dan setiap orang yang berbicara
dan berbincang tentang ilmu ini,
adalah bintang yang tidak terlihat dalam lautan
yang tidak terkuras airnya.

Jika engkau bertemu dengan orang yang dianugerahi
sehingga membenarkan ilmu ini, maka gembirakanlah dia.
Jika engkau bertemu dengan orang yang dianugerahi
sehingga dia memahami ilmu Tasawuf ini, iri lah padanya.
Jika engkau bertemu dengan orang yang dianugerahi
berbicara ilmu Tasawuf, muliakanlah ia.
Dan jika engkau melihat orang yang mengecam ilmu Tasawuf,
maka jauhilah dan hindarilah dia, layaknya engkau lari menjauhi
karena takut melihat singa.
Tidak satu jenis ilmu kecuali pada
suatu waktu ilmu itu tidak dibutuhkan , kecuali lmu Tassawuf.
Selamanya tak ada seorangpun
yang merasa tidak memerlukan lagi.

Menurut Imam AL Ghozali,
dari sisi syariat, hukum bertasawuf adalah fardhu ‘ain
( kewajiban individual ), karena setiap orang
selain para nabi, pasti punya cacat atau penyakit.

No comments:

Post a Comment

Melagkah pasti