Tuesday, May 13, 2014

Faedah istighfar

Istighfar berarti memohon ampunan
dengan disertai penyesalan dan janji
untuk tidak mengulangi kesalahan lagi.
Jadi, istighfar itu mirip taubat, dong?
Yupp, that’s right . Istighfar itu adalah
taubat, dan taubat adalah istighfar.
Sahabat Syiar, istighfar adalah kalimat
pendek, namun ternyata sarat makna.
Mari kita teliti lebih dalam.
Pertama, ketika kita beristighfar,
berarti kita memohon ampunan kepada
Allah atas dosa yang telah kita perbuat.
Kita juga memohon kepada Allah agar
Dia berkenan menutupi aib-aib kita.
Jadi, karena tidak ada satupun dari kita
yang luput dari dosa, maka istighfar
seharusnya menjadi kewajiban bagi
kita untuk selalu mengucapkannya.
Kedua, ketika kita beristighfar, kita juga
memohon agar Allah memperbaiki amal
ibadah kita, memperkuat aqidah kita.
Karena iman itu naik turun sesuai
kondisi ruhiyah kita, maka ini juga
menjadi alasan bahwa istighfar itu
sebenarnya menjadi suatu kebutuhan
bagi ruhiyah kita. Betul?
Mungkin karena alasan inilah,
Rasulullah pernah bersabda: “Sungguh
hatiku didera kerinduan yang sangat
dalam, sehingga aku beristighfar seratus
kali setiap hari.” (HR. Muslim).
Saudaraku, ternyata dalam
penerapannya, istighfar tidak hanya
ditujukan untuk personal. Pernah nggak
kita memohon ampunan untuk saudara-
saudara kita yang Muslim? Saya yakin,
jawabannya pernah. Mari kita
perhatikan salah satu bentuk istighfar
di bawah ini.
Astaghfirullahal ‘adzim, lii
waliwaalidayya, walijami’il huquuqi
waajibati ‘alayya, walijami’il muslimin
wal-muslimaat wal-mu’minin wal
mu’minaat al-ahyaa’I minhum wal-
amwaat.
(Aku mohon ampunan kepada Allah
Yang Maha Agung, bagiku dan bagi
kedua orang tuaku, dan bagi seluruh
orang yang menjadi tanggungan
kewajibanku, dan bagi umat muslimin
dan muslimat, dan kaum mu’minin dan
mu’minat).
Bayangkan saja, jika setiap dari kita
membaca istighfar yang sama setiap
harinya. Saya sangat yakin koneksi
antar hati kita menjadi sangat kuat.
Mengapa? Karena setiap saat, kita selalu
memohon ampunan dan penguatan
iman dan aqidah kita serta saudara-
saudara kita. Imbasnya, hati menjadi
lebih tenang, menjadi saling memahami
bahwa setiap manusia pernah berbuat
kesalahan. Kesemuanya ini berujung
pada ketentraman hidup bersosial.
Terciptanya ketentraman sosial
merupakan syarat mutlak yang
dibutuhkan untuk memajukan
perekonomian suatu bangsa.
Subhanallah, begitu dahsyatnya efek
yang ditimbulkan oleh istighfar.
Karena itu Rasulullah saw. bersabda,
“Barangsiapa yang membiasakan dirinya
selalu beristighfar kepada Allah, maka
Allah mudahkan saat ia sulit, Allah
gembirakan saat ia sedih, dan Allah beri
reezki dari jalan yang tidak pernah ia
duga.”
Kemudian dalam Al Qur’an surat Nuh
ayat 10-12, Allah swt. berfirman,
“ Beristighfarlah kepada Tuhanmu –
sesungguhnya Dia adalah Maha
Pengampun– niscaya Dia akan
mengirimkan hujan kepadamu dengan
lebat, dan membanyakkan harta dan
anak-anakmu, dan mengadakan
untukmu kebun-kebun dan mengadakan
(pula di dalamnya) untukmu sungai-
sungai.” (QS. Nuh:10-12)
Subhanallah, ternyata jelaslah prediksi
kita di atas, bahwa istighfar akan
memudahkan rezeki: menurunkan
hujan, membanyakkan harta,
melahirkan generasi-generasi yang
Insya Allah akan menjadi generasi yang
lebih baik dari kita.
Sahabat Syiar, berikut adalah beberapa
faedah istighfar.
1. Diampuni dosanya oleh Allah.
Allah berfirman: "Dan
barangsiapa yang mengerjakan
kejahatan dan menganiaya
dirinya, kemudian ia mohon
ampun kepada Allah, niscaya ia
mendapati Allah Maha
Pengampun lagi Maha
Penyayang." (QS An-Nisa’: 110);
2. Mendapatkan rasa aman dari
azab baik secara khusus maupun
umum. Firman Allah: “Dan Allah
sekali-kali tidak akan mengazab
mereka, sedang kamu berada
di antara mereka. Dan tidaklah
(pula) Allah akan mengazab
mereka,
sedang mereka meminta ampun. "
(QS Al-Anfal: 33)
3. Mendapatkan kenikmatan
yang baik. Allah berfirman: "Dan
hendaklah kamu meminta ampun
kepada Tuhanmu dan bertaubat
kepada-Nya. (Jika kamu
mengerjakan yang demikian),
niscaya Dia akan memberi
kenikmatan yang baik (terus
menerus) kepadamu sampai
kepada waktu yang telah
ditentukan dan Dia akan
memberikan kepada tiap-tiap
orang yang mempunyai
keutamaan (balasan)
keutamaannya. Jika kamu
"berpaling, maka sesungguhnya
aku takut kamu akan ditimpa
siksa hari
kiamat". (QS Huud: 3)
4. Menambah kekuatan. Firman
Allah: “Dan (dia berkata): "Hai
kaumku, mohonlah ampun
kepada Tuhanmu lalu bertobatlah
kepada-Nya, niscaya Dia
menurunkan hujan yang sangat
deras atasmu, dan Dia akan
menambahkan kekuatan kepada
kekuatanmu,
dan janganlah kamu berpaling
dengan berbuat dosa." (QS Hud :
52)
5. Menghilangkan kesusahan dan
memudahkan rezeki
sebagaimana sabda Rasulullah:
“Barang siapa yang selalu
beristighfar, maka Allah akan
menjadikan keluh kesah
kegembiaran, kesempitan menjadi
keleluasaan.” (HR.Ahmad & Abu
Daud)
Saudaraku, sepertinya memang tidak
ada alasan lagi bagi kita untuk tidak
menjadikan istighfar sebagai kebutuhan
(bukan sekedar kewajiban). Mungkin
karena alasan inilah, Rasulullah tidak
pernah melewati harinya kecuali ia
telah beristighfar 100 kali.
Nastaghfirullahal ‘adhim, alladzi la ilaha
illa anta, nastaghfiruka min kulli
dzanbina, ya Allah.

No comments:

Post a Comment

Melagkah pasti