Saturday, August 13, 2016

YANG MANAKAH KITA...???

Kamu termasuk golongan yang mana ?
Air panas yang mendidih itu
umpama kesukaran dan tantangan yang akan kamu lalui.
Ketika kesukaran dan kesulitan itu mendatangimu, bagaimana harus kau menghadapinya ?
Apakah kamu seperti lobak,
telur atau kopi ?

Seorang anak mengeluh
pada ayahnya mengenai kehidupannya
dan bertanya mengapa hidup ini terasa begitu sukar dan menyakitkan baginya.
Dia tidak tahu bagaimana
untuk menghadapinya
dan hampir menyerah kalah.
Setiap kali satu masalah selesai,
timbul pula masalah baru.
Ayahnya yang bekerja sebagai tukang masak membawa anaknya itu ke dapur.
Dia mengisi tiga buah periuk dengan air dan memasaknya di atas api.

Setelah air dalam ketiga panci tersebut mendidih, dia memasukkan lobak merah dalam panci pertama,
telur dalam panci ke dua, dan serbuk kopi dalam panci terakhir.
Dia membiarkannya mendidih
tanpa berkata-kata.
Si anak tertanya-tanya
dan menunggu dengan tidak sabar
sambil memikirkan apa yang sedang dilakukan oleh ayahnya.
Setelah 20 menit,
si ayah mematikan api.
Dia menyisihkan lobak dan menaruhnya dalam mangkuk, mengangkat telur
dan meletakkannya dalam mangkuk yang Iain dan menuanqkan kopi,
di mangkuk Iain.
Lalu dia bertanya kepada anaknya, “Apa yang kau lihat, nak ?”.
“Lobak, telur dan kopi” jawab si anak.
Ayahnya meminta anaknya
memakan lobak itu.
Dia melakukannya dan merasakan bahwa lobak itu sedap dimakan.
Ayahnya meminta mengambil telur itu dan memecahkannya.
Setelah membuang kulitnya,
dia dapati sebiji telur rebus
yang isinya sudah keras.
Terakhir, ayahnya meminta
untuk minum kopi.
Dia tersenyum ketika meminum kopi dengan aromanya yang wangi.
Setelah itu, si anak bertanya,
“Apa arti semua ini, ayah ?”

Ayah menerangkan bahwa ketiga bahan itu telah menghadapi
kesulitan yang sama,
direbus dalam air dengan api
yang panas tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda.
Lobak sebelum direbus kuat,
keras dan sukar dipatahkan.
Tetapi setelah direbus, lobak menjadi lembut dan mudah dimakan.
Telur sebelumnya mudah pecah dengan isinya yang berupa cairan.
Tetapi setelah direbus,
isinya menjadi keras.
Serbuk kopi pula mengalami
perubahan yang unik.
Setelah berada di dalam rebusan air, serbuk kopi mengubah warna
dan rasa air tersebut.
“Kamu termasuk golongan yang mana ?
Air panas yang mendidih itu umpama kesukaran dan tantangan
yang akan kamu lalui.
Ketika kesukaran dan kesulitan itu mendatangimu, bagaimana harus
kau menghadapinya ?
Apakah kamu seperti lobak, telur
atau kopi ?” tanya ayahnya.

Bagaimana dengan kita ?
Apakah kita adalah, lobak yang kelihatan keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan,
kita menyerah menjadi lembut
dan kehilangan kekuatan.
Atau, apakah kita adalah telur yang pada awalnya memiliki hati lembut, dengan jiwa yang dinamis ?
Namun setelah adanya kematian,
patah hati, perpisahan atau apa saja tantangan dalam kehidupan
akhirnya kita menjadi menjadi keras dan kaku.
Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kita menjadi pahit dan keras
dengan jiwa dan hati yang kaku atau adakah kita serbuk kopi ?
Yang berhasil mengubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan,
untuk mencapai rasa yang maksimum pada suhu 100 derajat celcius.
Ketika air mencapai suhu terpanas,
kopi akan terasa semakin nikmat.
Jika kita seperti serbuk kopi,
ketika keadaan menjadi
semakin buruk atau memuncak,
kita akan menjadi semakin baik
dan membuat keadaan di sekitar kita juga menjadi semakin baik.
Demikian haInya dengan serbuk kopi yang bisa mengubah air panas
yang membakarnya menjadikan
ia lebih sedap
dan enak untuk diminum.

Antara lobak, telur dan kopi,
kita yang mana...?

No comments:

Post a Comment

Melagkah pasti